Selasa, 24 Agustus 2010

Saudaraku, kuingin bersahabat denganmu hingga surga-Nya

Bismillah

Melewati lorong waktu. Melalui jeruji tajamnya dunia ini, melalui arus kehidupan yang kian marak, menapaki bumi beratapkan langit, merasakan karunia-Nya dalam perguliran waktu pagi, siang, dan malam. Saat mengingat Allah saat tersadar terurai sebuah kalimat indah "persahabatan dalam keimanan"..

Saat aku terlupa dan jauh dari jalan-Nya maka saat itulah Allah senantiasa mengingatkan melalui kalian para 'sahabat'.
Karena fitrahku adalah lemah..

Wakhuliqal insaanu dha'iifa
Dan diciptakan manusia itu dalam keadaan lemah.. (QS An-Nisa:28).

Persahabatan di jalan Allah mengantarkan kita pada sebuah janji untuk menyelesaikan sgala permasalahan dengan kebaikan. Persahabatan dalam balutan keimanan dan ketaqwaan yang bisa membawa kita menuju kebahagiaan akhirat-Nya..

Maaf, betapa aku belum bisa menjadi sahabat yang baik bagi kalian saudara/iku.

Saat ku berfikir betapa banyak teman yang kumiliki, sudahkah aku berusaha untuk mendekatkan diriku beserta saudara/iku kepada Allah? Atau bahkan hanya mengajak pada keburukan..

"Teman teman akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang orang yang bertaqwa" (QS Az-Zuhruf:67)

Ibnu Katsir mengatakan, "Seluruh pertemanan dan persahabatan yang tidak dilandasi karena Allah pada hari kiamat akan berubah menjadi permusuhan."

Rasulullah bersabda, "Kita akan dibangkitkan pada hari kiamat bersama orang orang yang kita cintai".

Maka siapapun yang kita cintai, semoga adalah orang orang yang pada saat mengingatnya, maka smakin brtambah kecintaan kita kepada Allah serta menguatkan langkah kita menuju ridha-Nya.

Ali bin Abi Thalib menggambarkan,
"Ada dua orang mukmin yang bersahabat dengan akrab. Salah seorang dari keduanya meninggal terlebih dahulu dan ia mendapat berita gembira dari surga. Ketika itu ia mengingat sahabatnya di dunia seraya berdo'a:
"Ya Allah sesungguhnya dia adalah sahabatku, dia menganjurkanku berlaku ta'at kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu. Dia yang mengajakku melakukan kebaikan dan mencegahku melakukan kemungkaran. Dia juga yang menyadarkanku akan pertemuan dengan-Mu. Ya Allah jangan sesatkan dia sepeninggalku sampai Engkau perlihatkan padanya kenikmatan yang Engkau berikan padaku dan sampai Engkau meridhainya sebagaimana Engkau ridha padaku."

Maka Allah berfirman,
"Pergilah, seandainya kau tahu yang aku berikan kepadanya, niscaya kau akan banyak tertawa dan sedikit menangis".

Sampai kemudian sahabatnya itu pun meninggal dunia dan Allah mempertemukan ruh mereka.

Allah berfirman, "Saling memujilah kalian kepada sahabat kalian."

Lalu masing masing mereka mengatakan "dia adalah sebaik baik teman, sebaik baik saudara, dan sebaik baik sahabat".

Betapa indah jika kita balut persahabatan dengan landasan keimanan dan ketaqwaan pada-Nya, persahabatan yang tak mengharap apapun dari sahabatnya selain keridhaan Allah swt.

Terinspirasi dari sahabatku, Kak Abdul Azis Ar-Rauuf..

Tidak ada komentar: