Selasa, 24 Agustus 2010

Saudaraku, kuingin bersahabat denganmu hingga surga-Nya

Bismillah

Melewati lorong waktu. Melalui jeruji tajamnya dunia ini, melalui arus kehidupan yang kian marak, menapaki bumi beratapkan langit, merasakan karunia-Nya dalam perguliran waktu pagi, siang, dan malam. Saat mengingat Allah saat tersadar terurai sebuah kalimat indah "persahabatan dalam keimanan"..

Saat aku terlupa dan jauh dari jalan-Nya maka saat itulah Allah senantiasa mengingatkan melalui kalian para 'sahabat'.
Karena fitrahku adalah lemah..

Wakhuliqal insaanu dha'iifa
Dan diciptakan manusia itu dalam keadaan lemah.. (QS An-Nisa:28).

Persahabatan di jalan Allah mengantarkan kita pada sebuah janji untuk menyelesaikan sgala permasalahan dengan kebaikan. Persahabatan dalam balutan keimanan dan ketaqwaan yang bisa membawa kita menuju kebahagiaan akhirat-Nya..

Maaf, betapa aku belum bisa menjadi sahabat yang baik bagi kalian saudara/iku.

Saat ku berfikir betapa banyak teman yang kumiliki, sudahkah aku berusaha untuk mendekatkan diriku beserta saudara/iku kepada Allah? Atau bahkan hanya mengajak pada keburukan..

"Teman teman akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang orang yang bertaqwa" (QS Az-Zuhruf:67)

Ibnu Katsir mengatakan, "Seluruh pertemanan dan persahabatan yang tidak dilandasi karena Allah pada hari kiamat akan berubah menjadi permusuhan."

Rasulullah bersabda, "Kita akan dibangkitkan pada hari kiamat bersama orang orang yang kita cintai".

Maka siapapun yang kita cintai, semoga adalah orang orang yang pada saat mengingatnya, maka smakin brtambah kecintaan kita kepada Allah serta menguatkan langkah kita menuju ridha-Nya.

Ali bin Abi Thalib menggambarkan,
"Ada dua orang mukmin yang bersahabat dengan akrab. Salah seorang dari keduanya meninggal terlebih dahulu dan ia mendapat berita gembira dari surga. Ketika itu ia mengingat sahabatnya di dunia seraya berdo'a:
"Ya Allah sesungguhnya dia adalah sahabatku, dia menganjurkanku berlaku ta'at kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu. Dia yang mengajakku melakukan kebaikan dan mencegahku melakukan kemungkaran. Dia juga yang menyadarkanku akan pertemuan dengan-Mu. Ya Allah jangan sesatkan dia sepeninggalku sampai Engkau perlihatkan padanya kenikmatan yang Engkau berikan padaku dan sampai Engkau meridhainya sebagaimana Engkau ridha padaku."

Maka Allah berfirman,
"Pergilah, seandainya kau tahu yang aku berikan kepadanya, niscaya kau akan banyak tertawa dan sedikit menangis".

Sampai kemudian sahabatnya itu pun meninggal dunia dan Allah mempertemukan ruh mereka.

Allah berfirman, "Saling memujilah kalian kepada sahabat kalian."

Lalu masing masing mereka mengatakan "dia adalah sebaik baik teman, sebaik baik saudara, dan sebaik baik sahabat".

Betapa indah jika kita balut persahabatan dengan landasan keimanan dan ketaqwaan pada-Nya, persahabatan yang tak mengharap apapun dari sahabatnya selain keridhaan Allah swt.

Terinspirasi dari sahabatku, Kak Abdul Azis Ar-Rauuf..

Minggu, 22 Agustus 2010

Hari ini.... (part 2)

Karena agenda akhwat jadi lebih menekankan pada QS An-Nuur:31).
Kata pertama yang Allah tujukan kepada muslimah pada ayat tersebut adalah "yagdhudhna":menjaga.
"yaddhudhna" adalah pi'il mudore yang berlaku istimrar artinya terus menerus hingga akhir hayatnya.

Kemudian "min abshaarihinna": pandangannya.
Min pada kata diatas adalah hurup jar yang bersifat litab'iid yaitu menunjukkan sebagian.
Min pada kata diatas memiliki beberapa makna diantaranya:
1. Menahan pandangan kepada yang tidak dihalalkan.
2. Boleh melihat yang dihalalkan tapi tetap harus dijaga kecuali kepada suami.
3. Menjaga mata yang merupakan sumber pandangan karena pandangan adalah panah panah setan yang berbahaya yang dapat menjalar kemana mana..
4. Jika tidak sengaja melihat yg tdk dihalalkan, maka jangan diteruskan atau jangan diikuti oleh pandangan berikutnya.

Berlanjut pada kata berikutnya adalah "wayahfadzna furujahunna":menjaga kemaluaan

"walaa yubdiina ziinatahunna": dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya).
Yubdiina pada kalimat diatas berasal dari kata abda yang artinya disengaja.

"illa maa dzahara minhaa":kecuali yang terlihat misal:baju

"wal yadhribna bikhumurihinna 'alaa juyuubihinna": dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.

"wa yadhribna biarjulihinna": janganlah menghentakan kaki.

Aturan tambahannya bagi muslimah yaitu:

- dilarang berkhalwat dan tidak boleh berpegangan (dalam bersalaman dengan bukan muhrim)
- dilarang berpergian kecuali ada mahramnya
- terakhir dilarang berikhtilat.

Isi agenda yang menohok. Berat nian rasanya kuhadapi Ramadhan kali ini ya Rabb. Sebenernya pengen nangis tapi ga boleh bisi batal, jadi ditabung buat sepertiga malam aja.

-Warning for myself, thank's Allah-

Hari ini.... (part 1)

Bismillah..

Si mata masih pengen melek mikirin isi dua agenda seharian ini.

Huft. Menghirup nafas dalam dalam.

Agenda pertama bedah buku mengenai "FIQIH PUASA by Yusuf Qardhawi".
Isinya banyak, yang terdalam mengenai hikmah puasa yang paling utama adalah Tazkiyatun-nafs (pembersihan jiwa) membiasakan diri untuk bersabar dan menahan diri dari hawa nafsu termasuk syahwat.. Puasa adalah perisai atau benteng yg dpt mencegah dr hal hal yg tdk baik.. Ramadhan adalah madrasah mutammayizah yg seharusnya membwt kita semakin terjaga.
Sudah sejauh manakah kita berusaha untuk menjaga diri kita.. Astaghfirullahal'adziim.
Teringat kutipan perkataan sang guru.. Manusia terbuat dari tanah, ia diciptakan memiliki akal dan hati.. Dia bisa lebih buruk dari syetan apabila dia tak bisa menggunakan akal dan hatinya dengan baik, tapi dia bisa lebih baik dari malaikat jika ia dpt menggunakan akal dan hatinya sebaik mungkin serta menjaga hawa nafsunya..

Teringat pada sebuah janji sblm memasuki ramadhan, min hatam qur'an 3 kali, memperkuat hafalan, dan memperbanyak amalan.. Ustadznya bilang "jagalah dirimu dengan amalan seraya memohon perlindungan-Nya hingga kesibukanmu dpt melupakan anganmu".

Agenda kedua kajian tafsir rutin khusus akhwat slama ramadhan, sbagian besar peserta para ummahat muda (bikin ngiri, tp gak boleh denk)..

Sebelum kajian tafsir dimulai muraja'ah trlebih dahulu dan 3orang perwakilan akhwat diharapkan maju menyetorkan muraja'ahnya, dan ditunjuk menjadi salahsatunya..

Setelah usai muraja'ah, sang asatidz mengungkapkan, sgala sesuatu yg kita lakukan harus dilaksanakan dgn sungguh sungguh, jangan sampai tak ada hasilnya atau bahkan tak bernilai dimata Allah. Jangan sampai Laa Yanfa' (tak ada manfaatnya) misal membaca quran tanpa mengetahui tajwidnya, menghafal tanpa kesungguhan, dan memaknai alquran tanpa berusaha memahami isinya.. Karena sesungguhnya Allah menempatkan kita di akhirat nanti sesuai dengan kedudukannya. Sejauh mana kt mendekatkan diri kepada-Nya trmasuk mendekatkan diri kita terhadap Al-Quran.
Minimal sbg ummahat kt hafal juz 30.. (lalu yg belum ummahat? Pertanyaan lintasan di benak).

Akhirnya ustadzah yang ditunggu pun tiba..
Kajian tafsir kali ini membahas mengenai QS An-Nuur 24:30-31
penekanan mengenai ghadhul bashar (keharusan menjaga pandangan),
si hati kecil kaget dan berbisik "mungkin ini cara Allah mengingatkanku".

Entah hentakkan apa gerangan sang ustadzah menunjukku untuk membacakan ayat tersebut.. Allahurabbuna, akhirnya berusaha kubaca dengan hati hati sembari deg deg an..

Kemudian lanjut, seperti biasa pembahasan diawali dengan asbabun nuzul (sebab atau asal muasal diturunkannya ayat tersebut).

Pada masa Rasulullah, dikisahkan ada seorang pemuda yg sedang berjalan melewati sebuah pasar. Lalu di pasar ia tidak sengaja melihat seorang muslimah, pemuda itu terus memandanginya lalu tak sadar ia berjalan menabrak tembok hingga hidungnya berdarah. Lalu pemuda itu berkata, aku tidak akan menghapus darah ini sebelum aku menghadap Rasulullah".

Lalu Allah menurunkan firman-Nya :

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman,agar kamu beruntung".
(QS An-Nuur 24:30-31).

-bersambung-

Jumat, 20 Agustus 2010

Mencintai Allah adalah Kerelaan Tertinggi

Diriwayatkan dari Ibrahim bin Adham, pada suatu hari aku beristirahat dan aku merasa senang karena Allah telah memperbaiki keadaanku, lalu aku berdo'a:"Ya Allah, jika aku memberikan seseorang sesuatu yang dapat menyenangkan hatinya dari orang orang yang mencintai-Mu, maka berikanlah aku akan hal itu, sesungguhnya aku merasa khawatir"

"lalu aku bermimpi melihat Allah, Dia menghentikanku di depan-Nya dan berfirman kepadaku, Wahai Ibrahim, mengapa kamu malu meminta kepada-KU agar Aku memberimu apa yang menyenangkan hatimu sebelum berjumpa dengan-Ku, apakah seorang yang merindukan kepada selain kekasihnya akan tenang hatinya atau apakah orang yang cinta kepada orang yg tidak merindukannya merasa tenang?"

lalu Ibrahim berkata:"Tuhan, saya tenggelam dalam cinta-Mu, dan saya tidak tahu lagi apa yang harus saya katakan."

kutipan buku "Agar Selalu Menerima Takdir Allah"

Kamis, 12 Agustus 2010

Pengaruh Luar Biasa dari Mendengarkan Al-Quran

- Peningkatan kekebalan tubuh.
- Peningkatan kapasitas untuk berinovasi.
- Peningkatan kemampuan untuk fokus.
- Perubahan signifikan dalam perilaku.
- Kondisi jiwa yang lebih stabil.
- Mampu mengontrol emosi, marah dan tidak ceroboh.
- Mampu membuat keputusan yang baik.
- Menghilangkan rasa khawatir, ragu-ragu atau cemas.
- Kepribadian yang kuat.
- Menyembuhkan penyakit yang umum diderita seperti alergi, dingin, pilek dan sakit kepala.
- Meningkatkan kemampuan berbicara dan kecepatan bicara.
- Mencegah penyakit ganas seperti kanker.
- Merubah kebiasaan buruk.
- Menghentikan kebiasaan merokok.



Oleh Ir. Abdeldaem Al Kaheel berdasarkan fakta fakta ilmiah.

Senin, 09 Agustus 2010

Kalau Taqdir Melemparmu, Ikutilah Ia



Basyar bin Basyar al-Majasyi'i bahwasannya ia berkata, "Saya menjumpai tiga orang budak di Baitul Maqdis. Lalu saya bertanya kepada salah seorang dari mereka:"Berilah saya nasihat".
Ia menjawab:"Lemparkanlah dirimu bersama takdir kalau ia melemparmu. Itulah yang terbaik untuk mengosongkan hatimu dan memperkecil keinginanmu. Maka hati hatilah jika kamu marah karena yang demikian itu, kamu akan mendapat murka dari Allah sedangkan kamu dalam keadaan lupa kepada-Nya dan kamu tidak merasakan hal itu."

Basyar berkata,"Saya bertanya kepada yang lain:"Berilah saya nasihat".
Ia menjawab:"Saya tidak bisa memberimu nasihat".
Basyar berkata kembali:"Berilah saya nasihat, semoga dari nasihatmu Allah swt memberi manfaat kepada kita."
Ia berkata:"Apabila kamu hanya ingin nasihat maka camkan hal berikut, carilah kerelaan Allah dengan meninggalkan larangan-Nya, karena hal tersebut dapat menyampaikanmu kepada Allah swt."

Basyar berkata,"Saya berkata kpada budak yang terakhir:"Berilah saya nasihat."
Lalu ia menangis dan terjatuh, kemudian ia berkata:"Wahai saudaraku, janganlah menyelesaikan masalah dengan mencari cara selain cara Allah swt. Karena jika tidak mencari cara Allah swt maka kamu akan binasa dan sesat."

dikutip dari buku "Agar selalu Menerima Takdir Allah" by Manshur Abdul Hakim.

Qiyadahku..

Bismillah

Hampir 3 tahun lamanya. Terngiang kembali saat sang qiyadah pada amanah 3 tahun yang lalu menikah kemarin.

Barakallah..

Mengingat ilmu yg pernah ia tancapkan saat kt akan beramanah bersama sbg pengurus inti dlm da'wah kampus tk bandung raya.

Saat keputusan musyarawah ditetapkan, maka tak kuasa kami hanya bs menundukkan kepala dan meneteskan air mata, betapa berat amanah ini kelak harus kami pertanggungjawabkan.
Lalu sang qiyadah yang terpilih memberikan kisah terdalam mencoba menguatkan kami yang diamanahkan sbg kord BPda.. Qiyadah bagi kampus sekitarnya salahsatunya adalah Sumedang yg memiliki kurang lebih 10 kampus utk didampingi.
Sang Qiyadah pun bercerita sdikit ttg masa Rasulullah..

Saat jauh jauh hari menjelang akhir hayatnya Rasulullah berkumpul dgn para sahabat kemudian Rasulullah melemparkan sebuah pertanyaan
"Ya sahabatku siapakah diantara kalian yang paling kuat"

Abu Bakar menjawab
"Ya rasulullah sesungguhnya tdk ada seorang pun yg lebih kuat selain Umar bin Khatab"

Lalu Umar bin Khatab menjawab
"Ya Abu Bakar sesungguhnya aku rela melemahkan kekuatanku hanya untuk engkau"

Mungkin hal ini menjadi salahsatu pertimbangan khalifah pengganti rasulullah berikutnya adalah Abu Bakar. Tapi ketahuilah betapa mulianya hati sang Umar yg rela melemahkan kekuatanya utk mendukung sang Abu Bakar agar menjadi Qiyadah yang terkuat setelah Nabi Muhammad.

Maka seorang khalifah Abu Bakar tidaklah kuat tanpa keberadaan para prajuritnya seperti Umar bin Khatab.

Abu Bakar dikenal dgn kelemahan dan kelembutanya, sesosok sahabat yg sering menangis pd shalat shalatnya..
Maka jika engkau mjd Qiyadah, berjuanglah seperti sang Nabi, dan selemah lemahnya engkau berjuanglah seperti halnya Abu Bakar.

Akan tetapi jika engkau menjadi seorang jundi maka jadilah sesosok Umar bin Khatab yg snantiasa menguatkan qiyadahnya utk menjadi yang terkuat..

Allah memuliakan orang orang yang beramanah, berasa berat memang jika memikul amanah ini seorang diri, tp Allah memberiku sahabat utk berjuang bersama meskipun dr kampus yg berbeda.. Hanya satu kata "semangat ^_^ minimal aku harus berjuang seperti halnya Umar bin Khatab yg bs memperkuat sang Abu Bakar". (mskipun kenyataanya sangat jauh mengikuti jejak para sahabat Rasulullah)

Beberapa pekan kedepan amanah ini akan segera dipertanggungjawabkan. Rabbana ampuni sgala kelalaian hamba menjalani amanah ini.

Hanya menitipkan pesan padamu, siapapun yang akan menjadi qiyadahku kelak pada amanah apapun, dan lingkungan apapun (baik keluarga ataupun masyarakat), kuatlah engkau dan jangan pernah kau merasa berjuang seorang diri karena Allah senantiasa menguatkan langkahmu, dan aku bersedia melemahkan kekuatanku karena-Nya.. Hingga pundakmu benar benar kuat dan siap menanggung sgala beban...

Minggu, 08 Agustus 2010

Mutiara kisah hari ini

Bismillah
(sepenggal kisah dari sebuah buku "mendayung melawan arus", sarapan pagi ini)



Kita baru akan menyadari betapa berartinya sesuatu saat kita kehilangan.

Pertanyaanya:

Mengapa kita selalu menunggu bencana utk mengentahui betapa berharganya sesuatu yang ada di hadapan kita?

Mengapa kita tidak tahu arti kesehatan, kecuali setelah kita sakit?

Mengapa kita tidak bisa merasakan arti sebuah cinta, kecuali setelah kita kehilangannya?

Mengapa kita tidak bisa merasakan nilai persahabatan, persaudaraan, keindahan, dan pergaulan, kecuali disaat semuanya tlah sirna?

Mengapa kita tdk peduli dengan masalah masalah yang selalu kita temui setiap hari, yg kita lihat sbg masalah yg gawat dan mengerikan, kecuali setelah kita menghadapi musibah?

Mengapa kita selalu menyepelekan masalah masalah yang ringan?

Ukhti belajarlah bersikap bijaksana...
Perhatikan nikmat yang ada dihadapanmu sekarang, anugrah yang Allah turunkan utukmu dan semua orang yang ada disekitarmu.

Rabbi awzi'nii an asykura ni'mataka

"Ya Allah berilah aku ilham utk tetap mensyukuri nikmat-Mu".

Sgala permasalahan akan berkurang selama kt besyukur.
Berusaha menyayangi orang orang di sekeliling kita karena kehidupan ini hanya sementara. Sangat rugi jika kt kehilangan kehidupan hanya krn keluhan, pertengkaran, dan pertikaian..

Hidup selalu penuh dengan kesulitan dan hal hal yang menyakitkan hati. Kita tdk perlu menambah semua itu dengan wajah kusam, hati yang sempit, atau menghidupkan perang urat syaraf. Yang kita butuhkan adalah sebuah senyuman yang menenangkan hati kita dan orang orang yang ada di sekeliling kita.

Dalam sebuah syair dilantunkan.

Seseorang berkata, "Hidup itu kesedihan dan kedukaan"
Aku berkata,"Tersenyumlah, cukuplah mendung hanya ada di langit"

Dia kembali berkata,"Masa muda tlah berlalu!
Kujawab,"Tersenyumlah, penyesalan tidak akan mengembalikan kemudaan yang tlah berlalu".

Dia berkata,"Keceriaan tdk akan membahagiakan jiwa, ia datang ke dunia dan dipaksa pergi".
Aku berkata,"Tetaplah tersenyum selagi bisa, sebab kematian hanya menunggu waktu, nanti dirimu tdk akan tertawa lagi".

Aku menghela nafas saat mengingat kematian, hingga lenyap sgala kepedihan yang hinggap di dada dan tulang rusukku.

Menyadari betapa hidup ini sangat berharga meskipun sederhana.

Alhamdulillahirabbil'alamiin

Jumat, 06 Agustus 2010

Aku Ingin Mencintai-Mu Setulus Hatiku by edcoustic

Tuhan betapa aku malu atas semua yang Kau berikan
Karena ku terlalu sering membuat-Mu kecewa
Entah mungkin karena ku terlena
Sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa apanya aku dihadapan-Mu

Aku ingin mencintai-Mu setulus nya sebenar benar aku cinta
Dalam doa dalam ucapan dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu dengan-Mu ya Rabbi

Kamis, 05 Agustus 2010

Cukuplah kematian sebagai Peringatan



Sesungguhnya banyak hal yang menyentuh perasaanku, diantaranya adalah kematian dan gambarannya. Bukti kesadaran saat kt mengingat kematian adalah menuliskan pesan atau wasiat.. Maka tak ada alasan selain bersegera untuk beramal karena ku yakin kematian pasti akan menjemputku pada waktu yg tlah Allah tentukan.

Hal inilah yg sering membuatku menangis karena aku sadar bahwa aku dan orang orang sepertiku sering melupakan kematian atau pura pura melupakannya. Aku menangis karena belum menulis wasiatku nanti, artinya aku blm mengingat kematian.

Aku menangis karena merasa betapa banyak orang-orang sepertiku yg terlena oleh kesehatan sehingga aku lupa bahwa kematian sedang mengintai.

Aku menangis karena ternyata betapa kuat nafsuku mengajak diri pada hal yg menyesatkan hingga trkadang mengalihkan perhatianku kepada selain Allah.

Aku menangis saat aku menyadari bahwa ternyata betapa seringnya aku menyakiti orang lain tanpa bergegas untuk meminta maaf. Kenapa masih saja aku menyakiti orang lain padahal aku tidak tau kapan ajal menjemputku. Aku takut karena menyakiti orang lain bs mendatangkan siksa neraka. Rasulullah bersabda "Jauhilah perbuatan zhalim, karena sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat".
Dalam hadis qudsi Rasulullah menceritakan firman Allah
"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku, lalu Aku mengharamkannya atas kalian semua, maka janganlah kalian saling menzhalimi".

Saudara/iku aku sadar betapa seringnya aku berbuat zhalim karena terlena oleh kenikmatan hingga melupakan kematian.

Hanya bisa kupasrahkan segalanya pada-Mu ya Allah, semoga Allah memaafkanku. Terenyuh mengingat sgala dosaku hanya berharap semoga Allah mengampuniku.

Aamiin

(terinspirasi dari tulisan seorang Dokter spesialis Bedah dan Jantung)

Motivasi yg membuatku ingin slalu berusaha menjadi lebih baik


Lanjutan cerita sebelumnya..


Apa yang selalu mengingatkanku untuk selalu berusaha menjadi lebih baik (meskipun utk bertahan saja rasanya tertatih tatih)

1. Tarbiyah, sangat malu jika ditanya "berapa lama aku tarbiyah". Tp hanya bisa berusaha menambah ilmu dan pemahaman keislaman kt apapun kondisinya.

2. Aku memiliki ibu, kakak, adik dan para keponakan yg slalu mengingatkanku bhwa aku harus menjadi seorang anak yg baik utk ibuku (yg berusaha membiayai hidupku banting tulang stiap bulannya), adik yg baik utk kakakku (yg berjuang membantu membiayai hidup keluarga), kakak yg baik bagi adikku serta bibi yg baik bg para keponakanku (yg harus kujaga dan berusaha membentuknya mjd akhwat sejati). Dan kt hanya bs berusaha mencerminkannya melalui akhlaq pd saat berada di rumah. Mulai dari berusaha berkata dgn bahasa yg baik (masih belajar), membantu pekerjaan rumah (mskipun dulu hanya sebulan sekali pulang ke rumah) dan membantu apapun semampunya.

3. Stiap tahun adik kelasku bertambah, maka itu yg selalu mengingatkanku utk harus slalu berusaha lbh bijak (meskipun pd kenyataanya aku masih cengeng, sangat cengeng dan memalukan).

4. Kawan kawan terbaik yang senantiasa membantuku dalam suka maupun duka yg slalu mengingatkanku saat keluarga tak bs memberikan solusi dari sgala permasalahan, maka aku bs bertahan karena Allah memberiku kawan sejati. Yg senantiasa membantu jejak jejak perjuangan menjalani hidup ini. Karena kehendak-Nya melalui tangan sang kawan, aku kuat menghadapi sgala permasalahan.

5. Orang orang tersayang yg tlah tiada membuatku mengingat bhwa hidup ini takkan lama, maka bwtlah hidupmu brharga. Itu yg Almarhumah ayah pesankan sblm kepergiannya.. Cukuplah kematian sbg peringatan terbesar kt utk senantiasa memperbaiki diri.

-bersambung-

Semangat ^_^

Bismillah




Mengingat perjalanan hidup, sedikit menoleh masa lalu, tepatnya 4 tahun kebelakang. Smoga bs menjadi motivasi utk terus berjuang kedepan.

Dulu saat kuinjakan kakiku di semester 2. Saat setiap pekan seperti biasa aku mengikuti pelatihan motivasi bersama seorang trainer dr FISIP angkatan 2001. Saking merasa beratnya menghadapi dunia kampus tanpa dukungan keluarga dan saudara, usai pelatihan kusempatkan utk sharing dgn sang trainer.. Hingga pernah kurasakan beban itu pada puncaknya, hingga tak kuasa ku menahan tangis pd saat menceritakan kondisiku, tp entahlah setelah mengeluarkan segala unek2 itu, aku berusaha tersenyum seraya berkata pada diriku sendiri "SEMANGAT" jalan kehidupan masih panjang, Allah pasti kan berikan jalan. Mungkin itu do'aku di masa lalu yg patut kusyukuri nikmatnya hingga saat ini.

Semester 2 berakhir, kuinjakan kakiku di semester berikutnya sebuah masa dimana aku tdk hanya mnjd seorang adik bagi para seniorku di kampus tp aku akan menjadi seorang kakak bagi adik adiku yg baru saja masuk. Lalu pada saat itu seperti biasa stlah mengikuti pelatihan rutin stiap hari Ahad di Fisip, aku selalu merenungi materi platihan yg disampaikan, kebetulan waktu itu materi yg disampaikan adalah Fish 4 life. Tepatnya adalah 4 hal yg membwt hidupmu lbh bermanfaat yg menganalogikan diri kt sbg seekor ikan yg hidup di lautan.

1. Memahami bhwa hidup adalah sbh permainan. Agar kt dpt menjalaninya dgn senyuman seperti halnya pada saat kt kecil, rasanya bs menjalani sgala sesuatunya tanpa beban utk tdk ragu mencapai sebuah cita2 yg diinginkan, mskipun kt tahu bhwa kehidupan harus dijalani dgn penuh kesungguhan. Intinya mengembalikan smangat masa kecil kita utk menggapai apa yg kt cita citakan.

2. Haduh lupa, catatanya udah ga ada (yg ada di kpala aja deh).

Slalu berusahalah utk berubah lebih baik di setiap harinya agar kt menjadi orang yg beruntung.

3. Be There (berikan tanda bahwa kita ada).
Jangan sampai ada atau tidak adanya kt sama saja. Disini kt perlu membwt hal istimewa agar kberadaan kt dirasakan manfaatnya. Tak harus hal besar, tp kt mulai dr hal kecil misal jk kt tahajud di kosan mk biasakanlah utk membangunkan yg lainya agar ikut tahajud. Atau jk memiliki waktu luang pekanan, sesekali sempatkanlah utk datang ke panti asuhan atau memperhatikan anak jalanan. Yg jelas hal apapun yg bs dirasakan manfaatnya utk orang lain.

4. Berusahalah mewarnai. Ibarat seekor ikan yg hidup di laut dgn kondisi airnya yg asin, tp dia tetap bs mempertahankan tubuhnya utk tidak asin. Malah ia membwt lautan nampak trlihat indah dan berwarna. Jk kt terapkan pada kehidupan kita "berbaur tp tdk melebur, berusahalah mewarnai bukan diwarnai".

Setelah dpt materi itu aku merenung dan berfikir "Kira kira apa yg bs membuatku berubah lebih baik?"

mencari cari makna apa yg membwtku ingin slalu berubah menjadi lebih baik, susun dan tuliskan, karena hal itu yg akan sering mengingatkanku saat kondisiku tdk semangat

Rabu, 04 Agustus 2010

Kerelaan Ummu Sulaim

Bismillah

Di sujud malammu kulihat tetes kerinduan.. Ibu aku tau kau merindukannya melalui uraian kata do'a yg terucap utk ayah dan adik angkatku tersayang, ikhwan terbaik yang pernah Allah beri dan mengambilnya kembali ke sisi-Nya.
Berharap keberadaannya di hati segera trgantikan, tp kenyataanya blm ada yg bs menggantikan mereka.
Merindukan keshalihan akhlaq dari para anakmu trsayang..
Berharap Allah kelak memberi penggantinya yang lebih baik.

Belajar kerelaan kehilangan orang tersayang dari Ummu Sulaim. "Agar Slalu menerima taqdir Allah"

Abu Thalhah masuk Islam dgn kualitas sgt baik. Ummu Sulaim memberikan anak kepadanya bernama Abu 'Umair, Abu Thalhah sgt mencintainya. Suatu hari ketika sang ayah keluar rumah, Abu 'Umair sakit keras kemudian Ummu Sulaim memerintahkan tetangganya agar tdk memberitahu suaminya, hingga ia sendiri memberitahukannya. Lalu pada malam hari Abu Thalhah pulang, dan Ummu Sulaim menyuguhkan hidangan malam dan berhias seperti biasnya. Ketika Subuh tiba, Ummu Sulaim berkata kpd suaminya:"Abu Thalhah, bagaimana jika kamu melihat keluarga si fulan meminjam sesuatu dan mereka tdk mau mengembalikannya, lalu kamu meminta lagi kepadanya dan mereka menolaknya?"
Suaminya menjawab:"Mereka tdk berlaku adil."
Lalu Ummu Sulaim brkata:"Sesungguhnya anakmu adalah pinjaman Allah, lalu Allah tlah mengambilnya."Abu Thalhah mengucapkan kalimat "inna lillah wa inna ilaihi raji'un dan memuji Allah.

Keesokan harinya, setelah shalat Shubuh, Abu Thalhah memberitahukan kepada Rasulullah apa yg telah terjadi. Rasulullah saw bersabda:Semoga Allah memberkati kalian berdua.
Lalu Abu Thalhah memiliki anak lagi bernama Abdullah bin Thalhah, dan Abdullah bin Thalhah mendapatkan 7orang anak yg semuanya hafal Al-Quran. Itu adalah keberkahan karena ia rela terhadap keputusan dan taqdir Allah, serta merupakan ganjaran bg orang orang yang sabar.

Seperti embun dari bumi yang diserap oleh langit dan jatuh kembali menjadi hujan, Tuhan mengambil apapun yg kita miliki dan memberikannya kembali kepada kita..

Selasa, 03 Agustus 2010

Mungkin karena aku belum banyak bersyukur... Masya Allah

Terinspirasi dari kalimat sang kawan

"Kita masih tertarik melirik setengah gelas yang belum terisi daripada mensyukuri setengah gelas yang sudah siap mengobati dahaga".

“..Mungkin karena kasih Alloh terlalu besar di luar kapasitas pemahaman qt.....jadinya kurang bersyukur..hmm...mudah2an qt termasuk hamba yg bersyukur ya teh.... “ ungkapnya menambahkan…

Hemh.. seharian memahami makna kalimat itu. Mungkin terkadang kita memikirkan hal hal masa depan yang belum Allah tunjukkan,, padahal Allah sudah menunjukkan hal hal yang jelas manfaatnya yang kita miliki saat ini, yang bisa kita optimalkan, yang patut kita syukuri keberadaannya, yang sekian lama kita berusaha membangunnya..
Ya Allah,,, Asatghfirullahal’adziim…

Masya Allah inikah PR itu… Masih banyak PR yang harus berusaha dioptimalkan ternyata (hafalan, bahasa Arab, berbakti kepada orang tua, amanah masyarakat, binaan, dll) huft haduuuuuuhhhhhhhhhhh ditulisin mah asa numpuk. Solusinya biar semuanya optimal adalah bergerak.. Insya Allah segala sesuatu harus berjalan semestinya meski terengah-engah…. Huft…

Teringat pula kata sang adik

"Menggenapkan setengah dien, oke tapi apakah dien kita yang yang setengahnya sudah sempurna? Tapi jangan pernah khawatir karena Allah akan menghendaki segala sesuatunya saat kita sudah layak dihadapan-Nya. Biarlah Allah yang memberi jawaban atas segala hal yang akan terjadi".

Allah Maha Adil, Dia tdk akan mempercepat sesuatu yg belum saatnya dan tdk akan memperlambat seswtu yg seharusnya sdh tiba saatnya. Terima kasih atas pertolongan-Mu ya Rabb, hari ni trsadarkan betapa beratnya amanah yg Kau beri, hingga ku meniti jalan tnpa batas, mskipun lelah mata ini hnya trpejam beberapa menit saja,... aku bahagia Kau senantiasa menemani stiap langkahku.

So… sekarang ayo kita persiapkan Ramadhan seoptimal mungkin… Semoga Allah senantiasa memberikan maghfirah-Nya untuk kita semua…aamiin
Semangat ^_^