Sabtu, 27 Agustus 2011

Kapan yaa harapan itu terwujud

Mungkin terlalu banyak hal duniawi yang menyibukkan diri.. Padahal bukan itu yang dicari.. Melihat rumahtangga secara duniawi, tak seindah memandangnya dr segi ukhrowi.. Rumah tangga yg landasannya ukhrowi pasti lebih indah. Salut, melihat mereka pasangan suami istri yang tak pernah ketinggalan tahajud berjamaah, tilawah bersama, dan melantunkan almatsurat bersama setiap pagi.. Kalo bangun tidur ga harus dipaksa paksa.. Mungkin itulah salahsatu fungsi rumahtangga, menumbuhkan kedewasaan,, jangan sampai sebelum nikah sama setelah nikah sama aja. Atau bahkan mungkin malah lebih parah..

Harus banyak merenungi diri nampaknya..

Lagi kapok ceritanya..

Senin, 22 Agustus 2011

Ikhlaskan takdirmu dan raihlah surga-Nya

Walid bin 'Ubbadah datang menghadap ayahnya,'Ubbadah bin Shamit yg sdang sakit&menjelang kematianya. Ia berkata "Ayah, berwasiatlah kpadaku dan bersungguh-sungguhlah."
'Ubbadah pun duduk seraya berkata:"Anakku, sesungguhnya kamu tidak akan merasakan manisnya iman dan tidak akan sampai kpd hakikat keimanan, sehingga kamu beriman kpada baik dan buruknya takdir".
ebenernya masih ada lanjutan percakapannya kang.
Walid berkata:"ayah bagaimana cara untuk mengetahui baik dan buruknya takdir Allah?"
'Ubbadah menjawab:"Kamu telah mengetahui bahwa apa yang membuatmu salah maka belum tentu akan menjadi musibah bagimu, dan apa yang telah menimpamu belum tentu akan membuatmu salah. Aku pernah mendengan Rasulullah saw bersabda,
'yang mula-mula diciptakan Allah adalah pena. Allah berfirman kpada pena, berjalanlah! Maka pena itu pun menulis takdir terhadap hamba-hamba Allah sampai hari kiamat. Jika kamu mati tidak dalam keadaan beriman kpada takdir, niscaya kamu akan masuk neraka'(HR Abu Dawud)"

Rabu, 10 Agustus 2011

Mari belajar Berbagi . . .


Sahabat, tidak sedikit di antara kita yang dapat memilih menu sahur maupun berbuka. Tak sedikit pula berbagai santapan lezat dijual di sekitar kita. Aneka hidangan yang lengkap akan unsur 4 sehat 5 sempurna tiap hari tersaji di meja makan kita. Terkadang, sebagian dari kita bahkan ada yang kecewa karena menu favoritnya belum tersedia. Namun, tetaplah bersyukur atas itu semua..

Sahabat, cobalah kita perhatikan saudara kita di Somalia.. Negeri di tanduk Afrika yang berpenduduk mayoritas Muslim itu, kini menghadapi wabah kelaparan. Sekitar 11 juta jiwa rakyat Somalia terancam mati dan 4 juta jiwa mengalami kelaparan. Ramadhan ini tidak ada makanan yang bertebar menjelang berbuka di pasar-pasar, di jalan-jalan, dan di seputar tempat ibadah. Tak ada sahur, dan berbuka puasa pun tidak ada makanan. Mereka harus menunggu sampai agak malam, karena pada saat itulah makanan kering baru dibagikan.

Sahabat, mari bantu saudara kita di sana. Sekecil apapun, insyaallah sangat berarti untuk mereka.

***

Bantuan dapat sahabat salurkan melalui :

Sekretariat Jama'ah Shalahuddin UGM

di Sayap Selatan Masjid Kampus UGM

maupun transfer ke Bank Mandiri Syariah

dg no.rekening 0307 098 846

a.n. Mita QQ JS UGM

CP : 085235396568 (arif)

***

Bukalah mata dan telinga kita,

kemudian lihatlah dunia!

Ini nyata,

ada di Somalia..

Inilah sebagian kecil potret kehidupan..

by : FSLDK Nasional

Senin, 08 Agustus 2011

Hari Hari Mendatang Anak Kita

Kalau hari ini kita masih ingat agama, dan merelakan keringat kita di jalan-Nya, maka itu boleh jadi bukan keberhasilan kita. Jika hari ini kita mengingat tanggungjawab kita maka sangat mungkin bukan karena kebaikan yang sepenuhnya lahir dari kesadaran kita, melainkan justru terutama orangtua kita. Mereka menanam benih benih nya, lalu tumbuh mengakar didada kita. Atau para guru kita yang tulus menyemainya, lalu Allah kokohkan dalam hati kita..

Betapa tak berguna kebanggaan terhadap kretifitas dan kecerdasan anak, ketika mereka tidak tahu jalan hidup yang harus ditempuh. Bahkan ilmu agama yang tinggi pun akan sia sia jika mereka tak punya harga diri yang bersih serta tujuan hidup yang pasti. Betapa banyak anak anak yang memiliki keluasan ilmu agama, tetapi karena kita salah menanamkan tujuan, mereka justru menjadi pembawa kesesatan dengan ilmu yang ada pada dirinya.

"dan sesungguhnya setiap orang hanya memperoleh apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya (diniatkan) kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya (diniatkan) kepada dunia yang ingin diraihnya, maka nilai hijrahnya adalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya itu." (H.r. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i).

Banyak orangtua yang berhasil mendidik anaknya bukan karena kepandaian mendidik anak, tetapi karena doa doa mereka yang tulus. Banyak orangtua yang caranya mendidik salah dari sudut pandang psikologi, tetapi anak anaknya tumbuh menjadi penyejuk mata yang membawa kebaikan karena besarnya harapan orangtua. Di antara mereka ada yang selalu membasahi penghujung malam dengan air mata untuk merintih kepada Allah, diantara mereka ada pula yang menyertai langkah langkahnya dengan niat yang lurus dan bersih.

Seorang ibu rela menyedekahkan harta karena mengharap ridha Allah dan penjagaan iman atas anak anak nya, lalu Allah tegakkan dinding di hati anak sehingga tak terjangkau oleh kerusakan yang ada di sekitarnya. Boleh jadi seorang istri bersikeras meminta suaminya menyucikan harta, lalu Allah sucikan hati anak anak mereka dari keruhnya hati dan kotornya pikiran. Boleh jadi ada bapak bapak yang sibuk dengan perkara yang seakan tak bersentuhan dengan agama, tetapi ssungguhnya ia sedang menolong agama Allah, sehingga Allah berikan pertolongan kepada mereka dengan jalan yang tak terduga.

"Hai orang orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, pasti dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Ya Allah alangkah masih sering lalai hati hati kita. Berbuat tanpa berniat. Bahkan di saat kita sedang sibuk berbicara agama pun, yang memenuhi hati seringkali bukan niat yang bersih. Akibatnya hati kita risau dan jiwa kita gelisah. Alih alih membincangkan agama,, yang ada justru perdebatan yang mengeraskan hati.

Astaghfirullahal'azhiim Laa haula walaa quwwata illa billlaah.


Semoga Allah mengampuni kelalaian kita. Semoga pula Allah menggerakkan hati kita untuk lebih mengingat-Nya, sehingga apapun yang kita kerjakan mempunyai nilai di hadapan Allah dan bisa menjadi bekal pulang ke akhirat.

Orang orang yang dahulu berteriak lantang, sekarang mungkin sudah tinggal tulang belulang. Anak anak yang dulu lucu lucu, sekarang mungkin sudah menjadi penyejuk kalbu dan membawa haru karena tulusnya perjuangan mereka. Tetapi sebagian lagi mungkin justru menjadi penyebab air mata pilu para orangtua. Anak anak yang dulu mengeja a-ba-ta-tsa, sekarang mungkin sedang aktif berdakwah. Masa berganti, zaman bertukar, hanya hukum Allah yang tak pernah berubah, meskipun kita menggantinya setiap saat.

Ingat nasihat Ali bin Abi Thalib karaamallahu wajhahu, kita didik anak anak kita untuk sebuah zaman yang bukan zaman kita. Terserah mereka akan jadi apa, yang penting akidah, iman, dan komitmen mereka sama dengan kita atau lebih teguh lagi..

Allah SWT mengingatkan,
"Dan hndaklah orang orang pada takut kalau kalau di belakang hari mereka meninggalkan keturunan yang lemah, dan mencemaskan (merasa ketakutan) akan mereka. Maka bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan qaulan sadidan (perkataan yang benar)." (QS An-Nisa : 9)

Takwa dan berbicara dengan perkataan yang benar. Inilah dua hal yang amat sederhana, tetapi butuh perjuangan yang tak pernah usai.. Seperti anak anak kita kelak, setiap saat bertarung pada diri kita bisikkan bisikkan kepada kesesatan dan bisikkan bisikkan takwa. Fa alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa. Di hati kitalah semua bertarung.

Ya, dua hal itulah yang kita harapkan menjadi bekal bagi anak anak kita kelak. Bukan psikologi, bukan sosiologi.

Semoga Allah kuatkan iman kita dan memperjalankan kita dalam takwa kepada-Nya. Semoga setiap langkah kita senantiasa berata diatas niatyang kokon dan tujuan yang baik serta membawa kepada ridha-Nya dan meninggalkan bekas di hati anak anak dan keturunan kita, sehingga mereka senantiasa memenangka bisikkan takwanya.

Selebihnya, ada banyak hal yang harus kita benahi. Tentang iman kita. Tentang ilmu kita. Juga tentang amal amal kita.

Kepada Allah kita menggantungkan harapan. Hari hari kedepan anak kita, di tengah tantangan yang semakin menakutkan, semoga dapat memberi bobot kepada bumi dengat kalimat laa ilaaha illallaah. Semoga Allah memperjalankan mereka sebagai penolong penolong-Nya. Allahumma aamiin..




Kutipan dari buku "Saat Berharga untuk Anak kita" by Ustadz Fauzil Adhim

Terkadang merasa "Itu bukan duniaku"



Hemh merenung kembali sisi sisi bagian hidup baru
Mana yang sekiranya bisa kumasuki
walau kadang ada karakter yang berbenturan
Bahkan mungkin hal yang tak kusuka

Inilah sisi sisi bagian hidup baru sekitarku
Meski belum bisa memasukinya
Entahlah bisakah mejadi bagiannya secara utuh
atau mempertahankan karakter ini

Mungkin aku egois, mungkin karena sikapku terlalu serius
Tapi sungguh tak terbiasa dengan candaan tak bermanfaat
Tak terbiasa dengan perbincangan aneh
Tak terbiasa dengan hal hal yang dirasa tiada makna
hemh karena kesungguhan tak tercermin pada hal kecil itu

ya Allah andai ini adalah sisi bagian hidupku yang baru,
yang harus ku syukuri...
maka satu pintaku, kuatkan, dan jaga aku dalam setiap kebaikannya
jauhi aku dari segala keburukannya
Lindungi aku dalam setiap langkah langkahnya

Tiada kasih sayang terbaik selain dari-Mu ya Rabb...

Selasa, 02 Agustus 2011

Harapan dan Permohonan



Balebat Ramadhan tos ngahiap, nganteur ngalangkang catetan amal nu manglipat ganda...
bilih aya luhur saur bahe carek, reka basa nu pasalia, janji nu teu pasini, laku lampah nu teu merenah, tur dugi ngaraheutkeun kana manah, paneda sihapunteun tina samudaya kalepatan lahir sinareng bathin. Hapunten ka baraya sadayana ^_^.

Senin, 01 Agustus 2011

Do'aku untuk seorang ikhwan



Ya Allah...
Saat ini aku berdoa untuk seorang laki-laki yang telah menjadi bagian dari hidupku
Laki-laki yang menempatkan aku disebagian hatinya
Aku rela dan ikhlas ...bahkan aku sangat berbahagia
Karena yang paling utama adalah kecintaanya kepada Engkau ya Rabb

Ya Allah...
Dia bisa membuatku menjadi seorang wanita seutuhnya jika berada disebelahnya
Dia tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormati aku
Dia tidak hanya mengasihi aku tapi juga mengingatkan aku jika aku bersalah

Ya Allah...
Dia memang bukan laki-laki yang sempurna
Karena disetiap langkahnya dia selalu membutuhkan dukungan
Karena dikehidupannya dia selalu membutuhkan do'a
Tapi justru itulah yang membuatku selalu bahagia berada disampingnya

Ya Allah....
Hari ini sisa usianya berkurang satu tahun lagi
Ijinkan aku selalu bersamanya dan selalu mendampinginya
Supaya kami bisa bersama-sama saling mendukung
Dalam melangkah meraih RidhoMu

Ya Allah
jadikan aku pelindung baginya
biarkan wajahku menjadi kesenangan baginya
jadikan mataku sebagai keteduhan baginya
Jadikan pundakku sebagai tempat keresahan baginya
buat setiap perkataanku menjadi kesejukkan baginya
biarkan setiap pelukanku menjadi jalan untuk lebih mendekat pada-Mu
jadikan sentuhanku sebagai perekat cinta kepada-Mu
jadikan setiap pertemuan kami agar kami semakin bersyukur kepada-Mu


Aamiin


Baarakallahu fii umrik ay ^_^.

Suami Sholeh, harta yang paling berharga buat Istri




Buat seorang wanita, harta yang paling berharga didalam hidup ini adalah seorang suami yang sholeh. Kepadanyalah, seorang istri akan merasakan kebahagian didalam hidupnya dan diakhirat kelak, keberuntunganlah yang akan diterima seorang istri, jika dia mempercayakan hidupnya, memberikan segala cinta, perhatian, dan kasih sayangnya kepada suami yang sholeh. Karena didirinyalah, seorang istri akan mendapatkan apa yang didambanya: Ketenangan, keteduhan, kedamaian, perlindungan dan cinta serta sayang.

Suami yang sholeh adalah seorang yang bisa membahagiakan istri dan anaknya, serta keluarganya baik di dunia ini ataupun di akhirat kelak. Seorang suami yang sholeh tidak akan memberi makan istri dan anak-anaknya kecuali dengan harta yang halal.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Dan istri adalah amanah yang diberikan kepada seorang laki-laki yang menjadi suaminya.

Suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu memperlakukan istri dan anaknya dengan sifat-sifat yang terpuji, seorang suami yang sholeh akan selalu memperlakukan istrinya dengan sabar, sabar dengan setiap kesalahan-kesalahan istrinya, dan memperlakukan istrinya dengan kelembuatan dan penuh maaf saat istri dipenuhi dengan emosi dan kemarahan.

Suami yang sholeh adalah suami yang mampu menjadi pemimpin didalam rumah tangganya. Seorang suami bagaikan pemerintah didalam rumah tangganya, seorang suami yang sholeh adalah yang mampu memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya didalam pemerintahan yang dipimpinnya, dalam hal ini adalah istrinya.

Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu bersikap bijaksana didalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika terjadi perbedaan pendapat dengan istrinya, dengan sikap terpuji dan penuh cinta kasih menghargai pendapat sang istri, serta mencari titik temu bersama dalam kerangka yang diperintahkan oleh alloh dan mejauhi segala yang dilarang oleh alloh.

Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu menjadi teladan terpuji buat istri dan anak-anaknya. Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan mendidik diri, istri, dan anak-anaknya untuk menapaki jalan-jalan yang menuju keridloan Alloh.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat dirinya, istrinya dan anak-anaknya mencintai ilmu, menguasai ilmu dan mampu mengamalkannya, menjadikan ilmu yang diperolehnya itu bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agamanya.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh, dan berkembang menjadi pribadi yang luar biasa serta menapaki tangga-tangga sukses di dunia ini dan akhirat kelak.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang akan selalu menjaga istri dan anaknya dari api neraka.

RENUNGAN KISAH INSPIRATIF

Senin, 11 Juli 2011

Do'a

Di tengah kerisauan hati dan kegundahan juwa
Di tengah kekhawatiran akan kondisi dunia..

Rabbi bersujud simpuh memohon petunjuk-Mu
Pasrahkan kami untuk menyerahkan segala keputusan pada-Mu ya Allah

ditengah permasalahan terdekat hingga permasalahan umat nan jauh disana
tiada berakhir ditelan masa

beberapa hari harus bulak balik dokter dan rumah sakit karena memperjuangkan sebuah nyawa, berharap hanya dengan izin-Mu sebuah usia akan panjang ya Allah...

Beberapa hari lalu para saudara saudari kita di UNPATI sedang diberikan ujian yang berat di Ambon sana..
Beberapa gedung termasuk sekre Lembaga da'wah terbakar..
Beberapa akhwat terluka..

Rabbi, jaga mereka dengan perlindungan terbaik-Mu

Sekuat sang mata dan hati melirik permasalahan ummat yang kian berat
Lalu bagaimana dengan kabar saudara saudari kita di belahan bumi sana? Palestina..
Dentuman hebat, mengerejutkan hati kita untuk bergerak

Kawan, hal paling berharga yang mereka butuhkan adalah do'a dalam kutipan do'a do'a terbaik, amalan terbaik yang bisa kita lontarkan untuk saudara saudari kita disana...

Kamis, 07 Juli 2011

Pernikahan . .

Bismillah

Pernah berjanji akan kutuliskan sedikit hikmah yang kudapat sebelum detik detik itu.... Mitsaqan ghalidza .....

Persiapan yang matang terutama keterjagaan ruhiyah, diiringi kesiapan mental dan finansial.. Bismillah, menikahlah engkau dengan sebuah keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang melalui jalan mana pun bahkan jalan yang tiada terduga dan tidak disangka sangka..

Menikahlah jika Engkau siap, dan biarkan dirimu tetap terjaga..

Hal sulit yang cukup terasa adalah mengkondisikan diri dan keluarga pada saat proses pernikahan akan berlangsung..

Ingat nasihat sang guru "Sebelum kau ingin mengkondisikan keluargamu maka kondisikanlah dirimu"..
lalu aku bertanya "dalam hal apakah?"
Sang guru pun menjawab "Tetap jagalah auratmu"
"Berpakaianlah sesuai syariah seperti Engkau berpakaian sehari hari dengan berusaha menutupi dadamu dan menutupi bentuk tubuhmu"

"Ingatlah selalu hati ini agar senantiasa terpaut pada Rabb penggenggam segala sesuatu"
"Berusahalah sekuat tenaga agar kita tetap terjaga bahkan disaat hari besar itu terlaksana (red : pernikahan)"


Point Pertama

Sebelum saya menikah, saat menghadiri pernikahan di beberapa pernikahan akhwat&ikhwan (red:ikhwah) pernah ku bertanya kenapa kenapa dan kenapa, saat menikah ko jilbabnya pada jadi pendek ya? O_O padahal sehari hari jilbabnya sangat panjang, bahkan dikenal terjaga... Akan lebih baik jika baju nya longgar maka bentuk tubuh pun tak terlihat tapi jika baju nya agak ngetat... Hemh (mikir deh)..
Disinilah saat kita harus bisa berusaha mengkondisikan diri sendiri..
Memang siy sekarang banyak kebaya modern yang mungkin tdk terlalu ketat atau membentuk tubuh.. Jika sekiranya ketat atau terlihat membentuk tubuh, maka tutuplah dada dengan jilbab atau kerudung yang panjang seperti hal nya kita memanjangkan jilbab kita pada keseharian..

Tapi tapi biasanya tata rias nya galak dan ngatur ngatur?
Lho? yang mau nikah siapa, yaa pengantin yang seharusnya mengatur tata rias dan meminta agar tata riasnya bs tetep syar'i dan sesuai dengan apa yang kita inginkan..

Dan biasanya gaya orangtua juga ngikutin pengantin, kalo jilbab pengantinnya panjang, jilbab orangtuanya juga ikutan panjang ^_^.

Kalo orangtua kita bilang ini kan sekali seumur hidup, mau digimana gimana in juga ga apa2 yang penting cantik.. Lah kalo cantiknya itu tidak syar'i justru malu untuk mengenang... Tapi wallahua'lam kenyataannya siy... begitulah

tapi jika jalannya pernikahan kita tidak bisa mengkondisikan diri sendiri maka jangan berharap kita bs mengkondisikan keluarga dan orang lain...


Point Kedua

Tempat walimah, memang akan lebih baik di tempat yang leluasa tapi.... Ingat sebisa mungkin tempat yang luas diusahakan lebih banyak maslahatnya dari pada mudharat nya.

Tempat leluasa disini agar ikhwan akhwat bs lalu lalang tanpa bergesekkan..
Memang akan lebih baik ada tempat terpisah untuk ikhwan dan akhwat serta tempat khusus untuk suami istri... Tapi jika dari segi kondisi tidak memungkinkan dipisah maka tak apa asal ada panitia yang berusaha mengkondisikan agar ikhwan akhwat tidak bergesekkan..

Memang sekarang banyak yang menggunakan gedung tapi... satu hal yang perlu digarisbawahi.. Jangan membuka peluang kondisi orang makan sambil berdiri, biasanya saking luasnya gedung, jumlah kursi sedikit dan tempat untuk berdiri luas, banyak orang aamah yang cenderung makan sambil berdiri.. Itu lebih mengerikan, apalagi kalo di acara nikahan ikhwah jangan sampai deh..



Point Ketiga
Acara dan hiburan....

Ada baiknya beberapa hari atau 1 bulan sebelum agenda pernikahan kita, acara nya sudah fiks, mulai dari pengisi MC, penerimaan, pengaturan tempat, panitia, khutbah nikah, bisa kita tentukan sendiri, termasuk pengisi acara hiburan agar acara tetap save...

Pernah menghadiri sebuah pernikahan dengan hiburan dangdutan disertai penyanyi wanita dengan goyangan yang aduhai dan suara yang menggelegar... haduh haduh... padahal pengantinnya akhwat militan...

Mungkin karena suasana pernikahan didominasi oleh pengaturan aamah maka bisa jadi acara yang terlaksana pun tidak sesuai dengan kendali kita...


Hal ini insyaAllah akan terlaksana dengan baik jika ada kordinasi yang baik pula antara kedua calon dan panitia...

Semoga pernikahan kita senantiasa terjaga mulai pada saat berlangsung hingga kedepan.. Sampai nenek kakek, sampai sakaratul maut memisahkan kita di dunia.. Semoga senantiasa dipertemukan dalam surganya..


Aamiin.. Wallahua'lam bishshawab

Minggu, 12 Juni 2011

Untuk apa Mengeluh

Memang benar manusiawi jika kita mengeluh tapi untuk apa siy, padahal justru karena mengeluh beban yang kita rasakan akan terasa semakin berat.. Orang bilang mengeluh itu tanda tanda bahwa kita tidak ikhlas.. hemh berarti sulit juga ya untuk ikhlas..

Terhibur dengan firman Allah yang mencoba ku ulang ulang dipagi hari ini setelah lelah mengelilingi komplek sambil lari pagi.. Lalu menyepi di sebuah mesjid pojok yang sepi.. Hemh segarnya..
Ku buka surat cinta-Nya, mengulang sedikit surat2 yang kuhafal dan sampailah pada salah satu firman-Nya dalam Quran Surat An-Najm (53)ayat 39-45

Wa an laisa lil insaani illaa maa sa'aa, wa anna sa'yahuu saufa yuraa, summa yuj zaahul jazaaaaaa al aufaa, wa anna ilaa rabbikal muntahaa, wa annahuu huwa adhl haka wa abkaa, wa annahuu huwa amaata wa ahyaa, wa annahuu khalaqaz zaujainidz dzakara wal untsaa..

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhan-mu lah kesudahan (segala sesuatu), dan sesungguhnya Dia lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, dan sesungguhnya Dia lah yang mematikan dan menghidupkan, dan sesungguhnya Dia lah yang menciptakan pasangan laki laki dan perempuan,...."

^_^. Maka apa gunanya mengeluh? tak ada
Ingatlah semakin bersyukur insyaAllah rizki kita semakin bertambah ^_^.

Senin, 06 Juni 2011

Air Tuba dibalas Air Susu

Kampusku penuh warna
Penuh suka dan duka
Ceritamu Indah
Walau hanya terukir beberapa tahun saja

Oh kampusku, kenanganmu selalu merindu

Mengingat tahun pertama saat sang kaki beranjak memasuki dunia baru
Oh kampus, rupanya memang tak seindah bayanganku sebelum memasukinya
Tapi ternyata aktifitasnya lah yang membuat ia berharga
Sungguh ialah sarana untuk kita menambah segala hal bermanfaat
Meski kenyataannya kondisinya sangat jauh dibandingkan masyarakat
Tapi ialah bekal untuk kita kumpulkan
Hingga bisa menjadi bahan bakar untuk bergerak mempersiapkan masa mendatang

Siapalah aku, sifatku begitu hijau, tak sabaran, pemarah dan terkadang berkata tajam
Sungguh mungkin karena aku hanyalah golongan bawah yang kurang asuhan tata krama
Yang kutau segala urusan haruslah selesai, tanggung jawabku terlaksana
Hak umat pun terpenuhi dengan sempurna...
Tapi ternyata jalannya amanah tak hanya bergulat dalam hal itu saja
Tapi memaknai kebersamaan, saling mengingatkan tentang amanah atau tanggung jawab
Saling melengkapi segala kekurangan dan saling belajar bila belum bisa
Dan saling menjaga serta memperhatian sesama agar ilmu yang dipelajari dapat dirasakan semua orang dengan sama..

Mengingat amanah 5 tahun ke belakang saat sang kaki menginjakkan diri di organisasi pertama kali mengurusi masalah advokasi pembebasan dan beasiswa...
Dengan seorang kepala biro yang pendiam (mungkin):D

Saking pendiam nya sampai saat menghilang pun kagak ketauan :)

Pernah saking kesalnya karena lama tak berjumpa untuk mengkomunikasikan amanah yang begitu ruwetnya jadi dendam padanya...

Akhirnya pada saat dia datang, kulepas sepatu lalu kulemparkan, sambil termehek2 :D.. haduh memalukan sebenernya
Tapi semenjak itu......................

KAPOK (sampai berfikir tak ingin melihat orang itu lagi)...

tak ingin beramanah disana pada periode berikutnya ..
Padahal cukup menyenangkan, tapi tetap lebih memilih beramanah di tempat lain daripada disitu :)

tapi ternyata bener sudah jarang melihatnya karena beramanah di tempat yang berbeda..
2 tahun lebih lamanya hingga lupa..

Ternyata sebuah peristiwa bisa membuat kita berubah haluan juga yaa, meski itu adalah tempat yang kita sukai... Makanya mencintai amanah itu jangan karena manusia jangan karena apapun selain-Nya... Tapi harus didasari kecintaan kita pada umat karena-Nya:)

Saat ini mengingatkanku pada peristiwa itu, peristiwa lempar sepatu...
Lemparan sepatuku ternyata berbalik menjadi sebuah cincin emas... :)
seperti air tuba dibalas air susu... Kepala biro yang pernah ku marahi ternyata akan menjadi suamiku :D

Sekilas tersenyum mengingat peristiwa itu...

Mengingat tragedi 5 tahun lalu :).

Rabu, 18 Mei 2011

Renungan di usia-ku ke-25

Bulan yang berat, terasa banyak ujian menghampiri, tapi itulah bukti kasihsayang-Nya yang tak terbatas. AllahuRabbi. Detik detik lelah menerpa, aku rindu, aku rindu mendekati-Mu..


Serenade memori kamar biru laut


Aku tergeletak di atas meja, kupandangi sekeliling dinding penuh dengan kertas-kertas kecil yang berjejer di dalamnya huruf-huruf.


Aku bukan tuna aksara, setidaknya sedikit demi sedikit aku bisa mengeja huruf menjadi kata. Karena tubuhku terdiri dari huruf-huruf yang merangkai diri menjadi kata. Dan kata-kata yang merelakan dirinya dirangkai menjadi kalimat. Berbeda bentuk memang, tapi kami adalah yang mereka sebut sebagai bahasa.


Banyak huruf-huruf yang menceritakan diriku di sana, semua menempel di dinding itu. Betapa ia mencintai diriku walau dengan susah dan payah. Betapa ia ingin bersamaku hingga akhir hembusan nafasnya. Betapa..betapa..betapa. Tak terasa ada kristal bening yang perlahan turun dari mataku, aku terharu.


Kau tahu? warna ruangan ini biru lembut yang mengingatkanku pada laut, begitupula aku. Biru sudah menjadi bagian diriku, sama seperti ruangan ini.


Setiap pagi-pagi sementara mentari masih buta dan tetesan embun menggoda kokok ayam untuk sahut menyahut. Ia menyapaku, dengan sapaan terindahnya. Aku suka suaranya yang merdu dan setiap lantuan indah yang menggelitik malam untuk terbangun mendengar alunannya dengan seksama.


Seperti hari ini, ia menyapaku dengan senyuman terindahnya. Ah, suara itu...suara yang aku rindukan tiap harinya seperti rindunya padaku.


Ia berusaha mengingatku, meski lupa lagi lupa lagi.


Ia tahu aku pencemburu, dan tak pernah membiarkan ingatannya bercampur dengan ingatan selain aku atau aku akan lenyap dari neuron-neuron di dalam kepalanya.


Untukku, ia rela mengurangi peraduan malamnya. Ia rela mengorbankan waktunya di depan layar biru putih bernama facebook. Ia selalu merindukan sapaan kawan-kawannya dari kotak kecil dan ikon bulat-bulat kuning lucu yang mereka kenalkan padaku sebagai yahoo! messenger. Tapi ia merelakan waktunya untuk menyapaku, bukan menyapa kawan-kawannya.


Apa yang ia harapkan dariku? karena aku cuma sebuah buku bersampul biru kesayangannya yang coba ia hafalkan meskipun lupa lagi, lupa lagi. Mungkin berharap aku kan menolongnya di hari akhir nanti, memberi syafa'at padanya. Atau mungkin ia merindukan sebuah mahkota yang disematkan sebagai tanda penghargaan untuk ummi abinya kelak.


Ah, ia adalah pemilikku sebuah buku bersampul biru bernama al qur'an. Ia begitu mencintaiku, dan aku tak pernah melihat seorang yang mencintaiku sepertinya.


--

cerpen (atau puisi prosa?) by Izzatun Nafsi
30062010,

kado ultah terindah, istiqomahkan kami semua, Ya Rabb

Senin, 25 April 2011

Dizziness

There have been hurt here, as sick today. Maybe all my fault. But more and made me understand that is only Allah who never makes us disappointed.

Kamis, 24 Maret 2011

Persaudaraan

Baru memahami makananya secara mendalam beberapa bulan ini. Benar bahwa banyak orang bilang tiada kata paling indah selain ukhuwah.. Tapi hanya ada satu kata yang lebih indah dari ukhuwah yaitu "pernikahan". eits..... belum saatnya.

Ingatlah saat kita memiliki azzam dalam persaudaraan karena Allah yaitu bisa saling mengingatkan dan menasihati untuk menjadi lebih baik dari segi akhlak termasuk perbuatan dan perkataan yang senantiasa mendekatkan diri kita pada Allah...

Akan tetapi jika dengan menjalin persaudaraan itu ternyata akhlaq kita tdk menjadi lebih baik malah sama2 menjerumuskan pada keburukan maka sudah dipastikan itu bukanlah persaudaraan karena Allah tapi karena selain-Nya.

Saatnya muhasabah, pandanglah diri dan orang orang terdekat kita saat ini, sudah berubah lebih baikkah?

Jika tidak mungkin ada yang salah . . :'(

Jika komitmen persaudaraan karena Allah seperti itu, maka apalagi dengan komitment pernikahan.. Ayo berusahalah lebih baik..

mengingat sabda rasul,
"Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu"
Berusahalah menjaga syariat dari kepalsuan
Jagalah Al-Quran dan berusahalah menghafalnya
"Jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Allah dihadapanmu"
"Jika kamu meminta sesuatu maka mintalah kepada Allah"
"Jika kamu meminta tolong maka mintalah kepada Allah"

Ihfadzhillah yahfadzhka
Ihfadzhillah tajidhu tujaahaka
Idzaa saalta fas alillah
Idzas ta anta fasta'in billah
Wa'lam anna al aamah

"Sungguh seluruh mahluk tidak akan memberikan kemanfaatan maupun kemudharatan kecuali dengan yang Allah terangkan"

Thanks Allah, My family, ta ukhtiy, and someone special . . . .I love you coz Allah

Selasa, 22 Maret 2011

Bertahanlah . .

karena ada agenda ribath terpaksa bolos tsaqofah ahad itu, tapi alhamdulillah dapet transferan ilmunya..

Semakin kemari, zaman semakin berubah. Banyak keburukan yang sulit dihindari maka ada beberapa hal yang bisa membuat kita bertahan saat menghadapi perubahan zaman apapun, diantaranya :

1. Wara (Kehati-hati-an)
Kita dapat bertahan menghadapi perubahan zaman, yang paling utama adalah dengan cara bersikap wara dalam segala hal, mulai dari hal terkecil hingga hal terbesar, mulai dari penjagaan jasadiah hingga penjagaan ruhiyah, mulai dari makan makanan yang halal dan thayyib hingga menjaga diri dari maksiat yang tidak kita sadari. Hemh pengen nangis :'(

2. Mendekatkan diri kepada Allah
Minimal adalah dengan menjaga bi'ah Islami dan mempertahankan amalan yaumi, mulai dari yang wajib sampai yang sunnah. Mulai dari Shalat wajib tepat waktu berjama'ah, tilawah minimal 2 juz, membayar zakat, dan menunaikan hak orang lain dengan menjalankan amanah dll. Kemudian menjaga amalan sunnah lainnya seperti shalat sunnah dan berpuasa disertai berinfak atau bersedekah setiap harinya..

3. Jalin silaturahiim dengan sesama.
Karena silaturahiim dapat meningkatkan ukhuwah dan memanjangkan usia selain itu juga dapat membuka pintu rizki dan banyak lagi manfaat lainnya. Semoga senantiasa menambah keberkahan usia kita.

5. Saling menyayangi sesama dan memberi manfaat

Hemh . . diresapi . . dan ayo kita berusaha mengimplementasikannya . . Semangat n_n.

Selasa, 15 Maret 2011

Seroja . . .

rangkaian kisah terkemas dengan indah
walaupun ada manis dan pahitnya
semuanya memberi hikmah
saat segala masalah satu persatu bisa terselesaikan

Ingatlah kata yg tak pernah terhenti mengiang di kepala kita
kesyukuran dan kesabaran
Sepintas hanya sebuah nasihat
tapi sungguh memahami maknanya adalah sebuah kehidupan

Senandungnya terlantun dengan indah
menyemai hari, bulan dan tahun yang sekian lama dinantikan
Allah... tak terhitung nikmat yang telah Ia berikan
hingga sang kaki ini masih bertahan berpijak dalam hamparan bumi-Nya

Ia berikan jawaban dari segala keresahan
Ia berikan jalan dari setiap permasalahan
Ia berikan kekuatan dari setiap musibah yang datang
Ia berikan ketenangan dari segala jiwa yang merindukan pertemuan dengan-Nya

Seluas sang hati berharap maka sebesar itulah harus berpasrah
Seyakin sang diri memberikan kepercayaan
Maka sebesar itu pun kelapangan yg harus disiapkan untuk menerima segala kekurangan
Sebesar kita mencintai maka sebesar itu pula kesabaran yang harus dibangun dalam menjalani hari hari

Yah karena hidup memang tak sekedar menghitung hari
Ia berarti saat dijalani dengan penuh hati hati
Apapun yang Allah beri, itu yang terbaik

Kini mimpi pun bagaikan untaian seroja yang tersusun rapih
Haru, sedih, bahagia, manis maupun pahit
Hingga hadir sebuah masa membuatku terlena
Menggantungkan hasrat pada mahluk yang tak seharusnya

Allah . . begitu malu kuhadapkan wajah ini
Sebuah tulisan menamparku tajam
Sebuah sikap memukulku keras
Sebuah jalan memintaku untuk kembali

Terimakasih telah mengingatkanku dengan cara terbaik
Hingga aku mengerti bahwa selama ini aku salah
Terlalu sering hati ini terkotori
ternyata "Belum saatnya aku mencintai"

Hanya berharap Allah tetap membuka jalan-Nya untuk ku kembali
Menanti suatu kepastian
Melalui kebaikan . .
Meskipun menahan rasa itu sakit
Itulah jalan-Nya yang terbaik

Allah always with you u_u' ayo kita belajar lagi . .

Sebuah tausiyah berarti hari ini
Bersyukurlah ketika Allah menghadapkan kita pada hal hal yang tidak disenangi atau bahkan makin dibenci, mengapa?!.... Karena,
"Dihampari jalan menuju surga dengan berbagai makar (yang dibenci), dan dihampiri jalan menuju neraka dengan syahwat (keindahan yang melenakan)" (HR Bukhari)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berpendapat :
Siapa yang diciptakan Allah sebagai penghuni surga maka hadiah hadiah nya datang dari hal hal yang dibenci, dan siapa yang diciptakan sebagai penghuni neraka maka hadiah hadiahnya datang dari syahwat. Belajar dari kisah Nabi Adam dan Nabi Yusuf As.

Terus berjuang untuk memperbaiki diri dan bersabar melalui proses perjalanan untuk meraih kebahagiaan tertinggi

"Sungguh setelah kesulitan pasti ada kemudahan, setelah kesulitan pasti ada kemudahan"

.....*_*...... Astaghfirullahal'adziim

Senin, 07 Maret 2011

Pasti Ada Jalan, Bismillah ^_^.

Tetaplah seperti ini . . .

Persiapan terpenting dalam melaksanakan sebuah hal besar bukanlah masalah duniawi, tapi persiapan ukhrowi. Masalah duniawi memang penting tapi tak harus menjadikannya beban hingga kita melupakan hal yang utama yaitu ruhiyah (berusaha mempertahankan amalan terbaik untuk menjaga sedekat mungkin diri kita dengan Allah).. "Kata ustadz"
Hemh.. harus belajar mengimplementasikan.. bismillah, pasti ada jalan ^_^.

Teringat dulu saat masih di kampus tingkat akhir, senyum senyum sendiri saat merencanakan masa depan padahal cuman punya harta berharga Al-Quran, dulu sedang menjalani masa masa berat (red skripsi, mencari penghasilan sendiri, ngurusin anak orang, setumpuk amanah dan masalah keluarga)tapi da ternyata ada jalannya sendiri saat satu masalah selesai yang lainnya pun secara berangsur angsur ikut selesai. tapi masa pasca kampus pasti akan lebih berat.

Sekarang asa kembali ke masa masa itu, cuman yang ini mah lebih berat.. Suka merasa "aku tak bisa seperti orang lain". Saat kulihat seorang teman yang memiliki kakak, bs dibilang mah kayaknya disayang bgt sampai sang kakak teh mw mengorbankan apapun untuk adiknya, tapi si aku mah ga bisa kayak gitu, harus belajar mandiri..

Dari dulu suka ga mw pusing kalo lg di rumah, saat keluarga ga ngizinin kuliah karena alasan biaya, akhirnya milih kabur da ke jatinangor, ngurusin kuliah sendiri. Bari jeung "jungkir balik" tapi da akhirnya mah lulus juga. ^_^.

Nah sekarang..
lagi lieur, mw ngapain yah.. Kalo lagi begini suka nya mengingat masa2 menyenangkan.. Dulu sempet terlena bekerja di tempat yang menyenangkan, bisa bekerja keliling Indonesia, silaturahiim sama ikhwah ikhwah di luar pulau sana.. Meskipun pekerjaannya jarang tapi insyaAllah penghasilannya cukup untuk membiayai hidup sampai beberapa bulan, tapi,, tahfidz nya ketinggalan ternyata, hemh sedih :(.. Tapi dipikir pikir da saya teh akhwat, mau sampai kapan gigituan, hingga dengan kondisi kesehatan yg tdk memungkinkan (ceritanya mah) yaa mau ga mau mencari pekerjaan di dalam kota aja. Dan memang tak lama setelah itu akhirnya dapet juga.

Terhitung 3 bulan bekerja di tempat baru, gajinya kalo dibilang mah jauh bgt sama gaji pekerjaan sebelumnya. Tapi, alhamdulillah masih diberikan pekerjaan yang aman dan nyaman. Meskipun sesekali kalo ada salahsatu pegawai ga masuk baru terasa berat. Nah itu terkadang yang bikin kita pundung sesaat. tapi yang terpenting masih ada kesempatan untuk menyelesaikan amanah dalam kota ^_^. harus bersyukur yang penting Allah memberi kita kesehatan dan kesempatan untuk mempertahankan kebaikan minimal kebaikan sekecil apapun yg bs kita berikan untuk diri maupun orang lain.

Setiap hari ada energi dari ta ukhtiy, setiap pekan ada motifasi dari sang murabbi, dan tak kurang perhatian dan kasih sayang dari orang orang yang kusayangi. Nikmat-Nya tak pernah terhenti dan jalan-Nya senantiasa menemani. Fashbir innallaaha maana..
Mohon pertolongan-Nya di setiap langkah, biarkan jalan2 kemudahan terbuka hingga segala maksud yang diinginkan tercapai. Apapun yang Allah beri, itu yang terbaik.

Selama kita bertahan pada jalan kebaikan maka yakinlah, tak akan ada sesal meskipun berulang kali kita gagal, karena sebesar apapun ihtiar yang kita persembahkan dihadapan-Nya insyaAllah tak ada yang sia-sia.

Ngomong apa ya ini... ga ngerti juga lagi pusing soalnya ^_^.

Rabu, 16 Februari 2011

Jika Aku Menjadi . .

Malam tak bertuah, siang tanpa pesan
Sinisnya hari menyapa diriku

Manusia biasa mungkin takkan sanggup
Menerangi nasib gelap gulita
Bentangkan hatiku Tuhan peluk aku
Cinta sahabat menafkahi jiwa

Jika aku menjadi
Seperti yang lain hidup bercahaya
Mungkin saja aku kehilangan rasa syukur
Tak tersenyum dalam damai

Coba kau jadi aku
Sanggupkah bernafas tanpa udara
Namun ku nikmati nasib dan takdir hidup ini
Bila Tuhan yang mau

Manusia biasa mungkin takkan sanggup
Menerangi nasib gelap gulita
Bentangkan hatiku Tuhan peluk aku
Cinta sahabat menafkahi jiwa

Jika aku menjadi
Seperti yang lain hidup bercahaya
Mungkin saja aku kehilangan rasa syukur
Tak tersenyum dalam damai

Coba kau jadi aku
Sanggupkah bernafas tanpa udara
Namun ku nikmati nasib dan takdir hidup ini
Bila Tuhan yang mau

Jika aku menjadi
Berubah melawan garis yang tertulis
Bukannya Tuhan tidak mendengar doa kita
Dia tahu yang terbaik
Jika aku menjadi


by Melly Goeslaw

Minggu, 23 Januari 2011

Mulailah dari sini...

Bismillah

Kesulitan menanamkan rasa tak berdaya dihadapan Allah ke dalam hati kita. Jujur kita membutuhkan orang lain di sisi kita yang sekiranya bisa meringankan kesulitan itu. Begitu pun sebaliknya, dalam diri kita terdapat semangat untuk memberi, berbagi dan berempati untuk meringankan beban orang lain. Maka manusiawi sekali jika orang menghibur kita dan mengirimkan do'a untuk menghilangkan sedikit duka di hati kita, begitupun sebaliknya kita menghibur dan mengirimkan do'a untuk mereka. Kesulitan memaksa kita untuk menjadi orang orang yang saling peduli. Kesulitan menjadikan orang orang yang beriman semakin bersyukur. Kesulitan bisa menjadi penghapus dosa dari kesalahan kesalahan yang pernah kita lakukan..

Orang orang yang sedang terhindar dari kesulitan sudah sepantasnya berbagi keceriaan sebagai tanda syukur kita kepada Allah.

Jadi sekarang sy mw berbagi keceriaan (ceritanya ^_^)
Untuk orang yang saya sayangi yang berada di dekat saya maupun yang berada nan jauh disana, jaga ruhiyah kita, jaga diri dan jaga kesehatan ya ^_^

Tak ada sesuatu berharga yang bisa sy berikan, hanya senantiasa teriring do'a untuk kalian,

"Ya Allah dengan pandangan-Mu yang tajam peliharalah ia, bebaskan ia dari resah dan keluh kesah. Jadikan kebahagiaan tak terpisah darinya. Dengan hikmah-Mu tunjukilah langkah-langkahnya dan jadikanlah surga firdaus sebagai rumah dan tempat tinggalnya di akhirat"..

Sungguh saat sy rasa masalah yang sy alami tak seberat dengan masalah yang mereka rasakan.. Justru dengan memberi kemudahan Allah akan selalu datang..

Berbagi keceriaan selalu membawa kebaikan bagi yang diberi maupun yang memberi..
Rasulullah bersabda "tak seorang mukmin yang menyisipkan keceriaan pada diri seorang mukmin yang lain kecuali Allah menciptakan seorang malaikat yang menyembah Allah ta'ala, memuji-Nya dan mengesakan-Nya.Ketika ditimpa kesulitan maka bersedekahlah. Ketika mukmin yang bersedekah telah berada di liang lahat, maka akan akan didatangkanlah keceriaan yang dulu pernah ia sisipkan pada diri saudaranya seraya berkata, "Tidakkah kau mengenaliku? aku adalah keceriaan yang dulu kau masukkan ke dalam diri seseorang. Hari ini kan kujinakkan kesedihanmu, aku tuntun alasanmu, aku kokohkan diri dengan perkataan yang kokoh, aku persaksikan kepada pemandangan hari kiamat, aku pintakan syafaat kepada Rabb-mu dan aku perlihatkan kedudukanmu di surga."" (Hadist mursal diriwayatkan Ibnu Abi Dunya)

Ingatlah ketika Abu Bakar ra pernah berkata, "amal sedekah melindungi kita dari petaka kehidupan"

Khadijah ra berkata kepada Rasulullah, "Tidak, demi Allah. Allah tidak pernah meninggalkanmu, sesungguhnya engkau baik kepada keluarga, engkau meringankan beban orang lain, engkau membantu orang yang membutuhkan, dan engkau menolong orang yang tengah menjalani kesulitan."

Betapa jelas digambarkan bahwa amal yang baik senantiasa membawa hasil yang baik, dan sebuah langkah mulia akan diikuti dengan akhir yang bahagia..

Allahuma'akum...

ingat status sang kawan di fesbuk "Sejauh apapun jarak kita, dan dimanapun engkau dan aku berada saat ini..pandanglah ke langit karna kita memandang langit yang sama. ."

Semangat ^_^

Kamis, 13 Januari 2011

Jangan Remehkan Hal Kecil ^_^

Bismillah
Hari ini ada sebuah catatan pendidikan yang bagus dari "spiritual problem solving"
Dalam kegagalan dan keterpurukan sekalipun, jangan meremehkan sekecil apapun peluang kebaikan kita dan jangan menganggap remeh dosa sekecil apapun yang kita lakukan. Carilah cara termudah dan termurah untuk menggugah ruhiyah kita, diantaranya :

1. Jadikan senyum sedekah paling murah, mudah dan tidak merugikan jika kita lakukan..
"Your Smile is Sedekah"
2. Husnudzan Thinking. Berfikir positiflah hingga kita akan selalu tersenyum bila menghadapi masalah.
"Think Fresh Do the Best"
3. Banyak tersenyum untuk memompa gairah. Sebab tersenyum akan menyehatkan diri kita dan orang lain juga. Berikan senyum terbaik dari hati yang ikhlas.
"Give the Best, Get the Best"
4. Baca banyak kisah orang orang yg berpengaruh dalam sejarah. Temukan keunikannya dan tersenyumlah layaknya "senyuman para mujahid da'wah yang menjemput jannah dengan bidadari yang setia menantinya"
5. Lihatlah masalah dan musibah sebagai muhasabah sehingga selalu terobsesi untuk melangkah lebih baik, berubah dan berpikirlah untuk mencetak sejarah.
"Let's smile, don't be sad".
6. Banyak merenung dan tersenyum, dengan selalu membawa Laptop (Lampiran pemikiran top) saat engkau temukan ide dahsyat.
7. banyak ucapkan "alhamdulillah" meskipun banyak masalah. Banyak orang lain yang memiliki masalah lebih besar dari kita tapi ternyata bisa tegar. So "kenapa kita tidak ^_^"

Wajah wajah senyum membangkitkan senyuman dan kebahagiaan.............. ^_^ ...

Selasa, 11 Januari 2011

Tausiyah Tetesan Air Mata Pagi Ini

Sesungguhnya Dia yang menguji kita dengan sedikit masalah
adalah Dia yang selama ini membanjiri kita dengan lautan nikmat.
Berbaik sangkalah pada-Nya
Jika saat ini beban yang dipikul begitu memberatkan punggung kita
maka berbahagialah, karena Dia telah percaya punggung kita
akan kuat memikulnya..

Jika saat ini harapan kita belum terwujud, maka berbahagialah
karena Dia telah percaya bahwa kita
tak akan lelah berjuang dan berpasrah pada-Nya

Satu hal yang harus kita yakini.
Dia tak akan pernah memberikan ujian yang tak mampu kita lalui..
Jadi apapun yang kita hadapi saat ini, itu semata karena kita
mampu menjalaninya...

Tetap kuat dan semangatlah ^_^

Senin, 03 Januari 2011

Inilah yang kupilih

Terbuka sudah persimpangan,,
akhirnya kupilih sebuah jalan
Jalan terbaik yang kuyakini
Sungguh, kekuatan itu hanya ada pada-Nya
penggenggam segala jiwa

Ya Rabb
Engkau yang membuat sang kaki ini berani melangkah
Engkau yang membuat sang hati bertahan atas jawaban apapun
Engkau yang membuat segalanya berjalan sesuai kehendak-Mu
tiada yang bisa hamba persembahkan selain ihtiar..

Jadikan kami orang yang muslih,
yang berkata sesuai dengan hati
yang berjanji atas niat kebaikan
yang berjuang untuk mencari kebahagiaan
yang mencintai Engkau sepenuhnya

As aluka hubbaka wahubba mayyuhibbuka wahubba kulli 'amaliyyu shiluni ilaa qurbika wa angtaj'alakaahabba ilayya mimmaa siwaaka wa angtaj'ala hubbii iyyaaka qaa idan ilaa ridwaanika wa sauqi ilaika dzaaa idan 'an'isy yaanika wamnum binnadhari ilaika 'alayya wangdur bi'ainilwuddi wal 'atfi ilayya wala tashrif'annii wajhaka waj'alnii min ahlil is'aadi walhidhwati ingdhika yaa mujiibu.

Yaa arhamarraahimiin.

aku memohon cinta-Mu
dan cinta orang yang mencintai-Mu
dan cinta amal yang membawaku ke dekat-Mu
jadikan Engkau lebih aku cintai dari pada selain-Mu
jadikan cintaku pada-Mu membimbingku pada ridho-Mu
Anugerahkan padaku memandang-Mu
Tataplah diriku dengan tatapan kasih sayang
jangan palingkan wajah-Mu dariku
jadikan aku diantara penerima anugerah dan karunia-Mu
wahai pemberi Ijabah

Yaa Arhamarroohimiin


Saat sebuah harapan tak lagi bertepuk sebelah tangan..