Minggu, 08 Agustus 2010

Mutiara kisah hari ini

Bismillah
(sepenggal kisah dari sebuah buku "mendayung melawan arus", sarapan pagi ini)



Kita baru akan menyadari betapa berartinya sesuatu saat kita kehilangan.

Pertanyaanya:

Mengapa kita selalu menunggu bencana utk mengentahui betapa berharganya sesuatu yang ada di hadapan kita?

Mengapa kita tidak tahu arti kesehatan, kecuali setelah kita sakit?

Mengapa kita tidak bisa merasakan arti sebuah cinta, kecuali setelah kita kehilangannya?

Mengapa kita tidak bisa merasakan nilai persahabatan, persaudaraan, keindahan, dan pergaulan, kecuali disaat semuanya tlah sirna?

Mengapa kita tdk peduli dengan masalah masalah yang selalu kita temui setiap hari, yg kita lihat sbg masalah yg gawat dan mengerikan, kecuali setelah kita menghadapi musibah?

Mengapa kita selalu menyepelekan masalah masalah yang ringan?

Ukhti belajarlah bersikap bijaksana...
Perhatikan nikmat yang ada dihadapanmu sekarang, anugrah yang Allah turunkan utukmu dan semua orang yang ada disekitarmu.

Rabbi awzi'nii an asykura ni'mataka

"Ya Allah berilah aku ilham utk tetap mensyukuri nikmat-Mu".

Sgala permasalahan akan berkurang selama kt besyukur.
Berusaha menyayangi orang orang di sekeliling kita karena kehidupan ini hanya sementara. Sangat rugi jika kt kehilangan kehidupan hanya krn keluhan, pertengkaran, dan pertikaian..

Hidup selalu penuh dengan kesulitan dan hal hal yang menyakitkan hati. Kita tdk perlu menambah semua itu dengan wajah kusam, hati yang sempit, atau menghidupkan perang urat syaraf. Yang kita butuhkan adalah sebuah senyuman yang menenangkan hati kita dan orang orang yang ada di sekeliling kita.

Dalam sebuah syair dilantunkan.

Seseorang berkata, "Hidup itu kesedihan dan kedukaan"
Aku berkata,"Tersenyumlah, cukuplah mendung hanya ada di langit"

Dia kembali berkata,"Masa muda tlah berlalu!
Kujawab,"Tersenyumlah, penyesalan tidak akan mengembalikan kemudaan yang tlah berlalu".

Dia berkata,"Keceriaan tdk akan membahagiakan jiwa, ia datang ke dunia dan dipaksa pergi".
Aku berkata,"Tetaplah tersenyum selagi bisa, sebab kematian hanya menunggu waktu, nanti dirimu tdk akan tertawa lagi".

Aku menghela nafas saat mengingat kematian, hingga lenyap sgala kepedihan yang hinggap di dada dan tulang rusukku.

Menyadari betapa hidup ini sangat berharga meskipun sederhana.

Alhamdulillahirabbil'alamiin

Tidak ada komentar: