Minggu, 22 Agustus 2010

Hari ini.... (part 1)

Bismillah..

Si mata masih pengen melek mikirin isi dua agenda seharian ini.

Huft. Menghirup nafas dalam dalam.

Agenda pertama bedah buku mengenai "FIQIH PUASA by Yusuf Qardhawi".
Isinya banyak, yang terdalam mengenai hikmah puasa yang paling utama adalah Tazkiyatun-nafs (pembersihan jiwa) membiasakan diri untuk bersabar dan menahan diri dari hawa nafsu termasuk syahwat.. Puasa adalah perisai atau benteng yg dpt mencegah dr hal hal yg tdk baik.. Ramadhan adalah madrasah mutammayizah yg seharusnya membwt kita semakin terjaga.
Sudah sejauh manakah kita berusaha untuk menjaga diri kita.. Astaghfirullahal'adziim.
Teringat kutipan perkataan sang guru.. Manusia terbuat dari tanah, ia diciptakan memiliki akal dan hati.. Dia bisa lebih buruk dari syetan apabila dia tak bisa menggunakan akal dan hatinya dengan baik, tapi dia bisa lebih baik dari malaikat jika ia dpt menggunakan akal dan hatinya sebaik mungkin serta menjaga hawa nafsunya..

Teringat pada sebuah janji sblm memasuki ramadhan, min hatam qur'an 3 kali, memperkuat hafalan, dan memperbanyak amalan.. Ustadznya bilang "jagalah dirimu dengan amalan seraya memohon perlindungan-Nya hingga kesibukanmu dpt melupakan anganmu".

Agenda kedua kajian tafsir rutin khusus akhwat slama ramadhan, sbagian besar peserta para ummahat muda (bikin ngiri, tp gak boleh denk)..

Sebelum kajian tafsir dimulai muraja'ah trlebih dahulu dan 3orang perwakilan akhwat diharapkan maju menyetorkan muraja'ahnya, dan ditunjuk menjadi salahsatunya..

Setelah usai muraja'ah, sang asatidz mengungkapkan, sgala sesuatu yg kita lakukan harus dilaksanakan dgn sungguh sungguh, jangan sampai tak ada hasilnya atau bahkan tak bernilai dimata Allah. Jangan sampai Laa Yanfa' (tak ada manfaatnya) misal membaca quran tanpa mengetahui tajwidnya, menghafal tanpa kesungguhan, dan memaknai alquran tanpa berusaha memahami isinya.. Karena sesungguhnya Allah menempatkan kita di akhirat nanti sesuai dengan kedudukannya. Sejauh mana kt mendekatkan diri kepada-Nya trmasuk mendekatkan diri kita terhadap Al-Quran.
Minimal sbg ummahat kt hafal juz 30.. (lalu yg belum ummahat? Pertanyaan lintasan di benak).

Akhirnya ustadzah yang ditunggu pun tiba..
Kajian tafsir kali ini membahas mengenai QS An-Nuur 24:30-31
penekanan mengenai ghadhul bashar (keharusan menjaga pandangan),
si hati kecil kaget dan berbisik "mungkin ini cara Allah mengingatkanku".

Entah hentakkan apa gerangan sang ustadzah menunjukku untuk membacakan ayat tersebut.. Allahurabbuna, akhirnya berusaha kubaca dengan hati hati sembari deg deg an..

Kemudian lanjut, seperti biasa pembahasan diawali dengan asbabun nuzul (sebab atau asal muasal diturunkannya ayat tersebut).

Pada masa Rasulullah, dikisahkan ada seorang pemuda yg sedang berjalan melewati sebuah pasar. Lalu di pasar ia tidak sengaja melihat seorang muslimah, pemuda itu terus memandanginya lalu tak sadar ia berjalan menabrak tembok hingga hidungnya berdarah. Lalu pemuda itu berkata, aku tidak akan menghapus darah ini sebelum aku menghadap Rasulullah".

Lalu Allah menurunkan firman-Nya :

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman,agar kamu beruntung".
(QS An-Nuur 24:30-31).

-bersambung-

Tidak ada komentar: