Minggu, 31 Oktober 2010

Termenung.....

Saat mengkaji tafsir sebuah surat bersama seorang ustadz, sang ustadz memberikan pertanyaan menarik,,,
"Mengapa setiap ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai azab pasti disertai penjelasan mengenai rahmat Allah?"

Berfikir sejenak.....kenapa ya?.....

Saat Allah menjelaskan mengenai azab bagi orang orang yang melanggar aturannya maka terkadang disitu pula terdapat firman-Nya mengenai keindahan surga....

Ternyata Allah ingin agar kita bisa menyeimbangkan diri antara "khauf" dan "Rhaja"(takut dan harap).....

Hal ini berhubungan dengan karakter spesifik orang yang bertaqwa yaitu,
--> takut dengan azab Allah
--> senantiasa berusaha memelihara diri dari hal hal yang tidak disukai Allah

Mencoba direnungkan jika rasa Khauf kita lebih besar dibandingkan Rhaja maka kita akan menjadi manusia yang mudah berputus asa, tapi jika rasa Rhaja melebihi rasa Khauf maka kita akan menjadi manusia yang sombong...

maka karena itulah, setiap Allah memberikan ayat mengenai azab maka Allah pun menyertai kabar kembira mengenai rahmat-Nya....

Rabu, 27 Oktober 2010

hemh . . memilih?

Meminang Sang Pangeran by Ukhti Eva

aku tahu, aku hanya seorang wanita
yang tugasnya menunggu sang pangeran
dalam penantian

kata mereka, kau yang berhak memilih
dan kami, perempuan, hanya bisa
menolak atau menerima lamaran

tapi, bolehkah kali ini aku yang memilih?
memintamu untuk menjadi yang terindah di hatiku?
kau tinggal bilang ya, atau tidak. mudah kan?

ah, mungkin benar, dunia sudah terbalik
atau bisa juga ini hanya rasa khawatirku
takut kalau Allah tidak menyisakan satu mujahidNya untukku

hahaha…dasar aneh!
bukankah Allah sudah berfirman
bahwa Dia menciptakan makhlukNya dengan berpasangpasangan?

tapi, aku juga ingin tahu rasanya
berbunga ketika lamaranku diterima
atau kecewa saat pinanganku ditolak
mungkin dengan begitu, aku bisa berbagi dengan kaumku
bagaimana sih sakitnya ditolak?
agar para akhawat tak gampang mengucap kata “tidak”
dengan alasan yang sengaja dibuatbuat :
masih ingin melanjutkan studilah
belum cukup umurlah
belum siap mentallah
kurang cocoklah!
dan entah apa lagi…

tapi, bagaimana cara meminangmu ya?
apa aku harus mengajukan proposal lebih dulu?
atau langsung datang ke istanamu dan
memohon agar kau sudi menerimaku menjadi permisurimu?
itukah yang kau mau?

“Huh, dasar tidak tahu malu!”
tiba tiba terdengar teriakan dari jauh
“Wahai akhwat, DI MANA IZZAHMU?”

IZZAH?
kalian bertanya tentang IZZAH?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang malu mengungkap perasaannya
kemudian memendam cinta dan
mengotori hati dengan terus memikirkannya?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang menyuburkan virus cinta di hatinya
dan membaginya pada semua ikhwan yang dikaguminya
dalam masa penantiannya?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang menanti sang pangeran, namun ketika ia datang
si akhwat menolak dengan alasan tidak jelas?

di sanakah izzah bersemayam?

ataukah izzah ada pada diri seorang Khadijah
yang berterus terang meminta Muhammad untuk
menjadi nakhoda dalam bahtera cintanya?

ataukah izzah ada pada diri para bidadari yang
berebut ingin melayani Zulebid
yang rela meninggalkan istri tercinta
di hari pertama pernikahannya demi meraih syahid?

sungguh, kisah cinta yang agung dan suci
bukan cintacinta picisan yang ingin diraih
tapi jauh lebih tinggi!
cinta di atas segala cinta
yang tak kan habis cintaNya,
Allah!

di sana ada kejujuran, keterbukaan, kepercayaan,
ketulusan, keimanan, dan ketaqwaan
berbeda dari kisah Romeo dan Juliet
atau Layla dan Majnun yang berakhir tragis dengan
mati membawa cinta tak sampai
malang!

mungkin iya, aku tak seberani Bunda Khadijah
aku pun bukan bidadari yang tak dianugerahi rasa malu
karena ia memang diciptakan dan ditugaskan untuk melayanimu

tapi, jika aku boleh memilih
izinkan aku meminangmu sebagai kekasih
bukan untuk saat ini
karena mungkin waktuku tak cukup untuk menanti

tapi, nanti
setelah kumati…

Selasa, 12 Oktober 2010

"Bertahanlah"

Sang ustadzah datang,,,dengan kondisi sudah hamil tua tapi masih berangkat sendiri mengendarai motor,,, Subhanallah...

Akhirnya bersalaman dan mulailah melingkar.....

Dengan nada serius tapi nyaman sang "ustadzah" pun memulai materi pengantar sebelum setoran hafalan,,

begini katanya,

"Ramadhan berlalu,,, tapi sejauh mana kita bisa mempertahankan bi'ah kebaikan yang seharusnya bisa kita terapkan untuk bulan bulan berikutnya... Jangan sampai Ramadhan kita tak berbekas hingga kebiasaan kita tak lebih baik dari sebelumnya... Karena keberhasilan sebuah Ramadhan akan terlihat saat ini hingga kedepan... “

Sang ustadzah diam sejenak dan melanjutkan kembali materinya..

"Saat Ramadhan tilawah kita lebih banyak dari biasanya, bahkan mungkin hafalan kita pun seharusnya bisa semakin kuat atau bertambah.. Karena kondisinya sangat mendukung. I'tikaf disertai qiyamullail dan kajian kajian keislaman. Lalu bagaimana dengan kondisi kita saat ini? Semoga amalan itu kan tetap bertahan meskipun Ramadhan tlah berakhir hampir 1 bulan. Para ulama pernah berkata "Kokohkan perahumu karena laut itu dalam saat kau lengah maka badai akan menghadang dan perahumu pun akan terguncang", artinya berusahalah untuk senantiasa menguatkan ruhiyah. Jauhi dari segala alasan apapun untuk senantiasa istiqamah walaupun banyak sekali ujian yang menghadang”.

Lanjutnya kemudian,

“Perbanyaklah bekal karena perjalanan itu jauh.. Persiapkan segala sesuatu dengan maksimal jangan “alakadarnya”. Perbanyaklah amal karena kita akan menghadapi kehidupan yang sangat berat dan melalui perjalanan yang cukup sulit tidak hanya di dunia ini tapi di “akhirat”. Bisa jadi amalan yang kita lakukan saat ini tidaklah populer tapi dimata Allah insya Allah semoga ini merupakan rahmat-Nya yang Allah berikan untuk menjaga kita..”

Mengingat firman-Nya dalam QS An-Nahl : 91-93

“Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allahmengetahui apa yang kamu perbuat. Janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat,menjadi cerai berai kembali. Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki. Tetapi pasti kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan...”

Rabu, 06 Oktober 2010

Rabb, izinkan dan jagalah aku untuk tetap berada di jalan-Mu



padahal baru 14 bulan meninggalkan kampus, tapi rasa rasanya ada banyak hal yang mengganjal, menyimpan begitu banyak harapan pada Allah tentunya untuk senantiasa mejalankan peran kita sebagai alumni Da'wah Kampus. Berharap sebuah kelulusan dapat menemukan banyak keniscayaan untuk bergerak lebih dahsyat, saat Allah memberi kenikmatan kita untuk bekerja, menjadi pengusaha ataupun berkeluarga tanpa meninggalkan amanah utama kita yaitu da’wah..

Tapi ternyata tak semua bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Jujur sedih melihat sebagian besar para alumni Da'wah Kampus yang bertebaran tanpa arah hingga melupakan da’wah terutama kalangan akhwat begitu banyak idealisme yang berguguran. Para alumni yang jarang halaqah karena bekerja di lapangan, alumni yg sudah sulit terjaga akhlaqnya, alumni yg sibuk bekerja dan beraktifitas hanya untuk dirinya, alumni yg sudah luntur berpakaian jilbabnya dan yang paling parah adalah alumni yang menjadi pengangguran dakwah dengan alasan kesibukannya atau bahkan alumni ikhwah yang sekarang berada di luar jamaah. Adakah harapan kita untuk menjaga mereka semua kawan, entahlah...

Hanya berdo'a semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dan mengingatkan saudara kita yang terlena... ^_^

ibu ajari aku sepertimu

Seperti biasa saat Rabu malam tiba, jadwal menjemput seorang ibu di mesjid tempat ia mengajar dan mengantarkannya ke sebuah rumah untuk mengisi privat mengaji… Bergegas…
Sesampainya dimesjid,, ternyata masih mengaji bersama ibu ibu pengajian lainnya, dan aku pun menunggu sejenak sambil memperhatikan dari luar mesjid saat ibu mengisi tausiyah sambil sesekali menampilkan senyumannya dan semangatnya yang tak pernah padam… hingga terbersit di benakku “seperti apa ya aku nanti?” Tersenyum dan mulai berfikir tentang kegiatan di masa depan, karena jika Allah menghendaki di masa yang akan datang aku pasti akan menjadi seorang ibu..
Aku banyak belajar darimu ibu… Apalagi setelah ku tahu nenek meninggal dunia pada saat ibu berusia 13 tahun… Lalu pada saat aku memasuki kelas 1 sma ayah meninggal dunia, 7 tahun aku belajar ketegaran darimu ibu… Darimu aku mengenal banyak ibu yang membantuku dalam segala hal.. Ibu, ibu ajari aku sepertimu...


Syukurku tak terhingga pada-Mu ya Rabb yang telah memberi ibu terbaik bagiku ^_^

Senin, 04 Oktober 2010

Kekuatan "Istighfar"

1. Pembuka pintu rizki.
"Barangsiapa yang beristighfar maka Allah akan menganugrahkan kebahagiaan dr setiap duka yang menimpanya, akan memberi jalan keluar dr setiap kesempitan dan memberi rizki dr jalan yg tdk disangka sangka". (HR. Ibnu Madjah)

2. Membuka pintu surga.
"Barangsiapa yang mengucapkan istighfar di awal hingga akhir siang dan malam maka ia adalah ahli surga". (HR. Bukhari)

3. Mengurangi Azab.
"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukaum mereka, sedang mereka masih memohon ampunan". QS Al-Anfal:33

4. Mengangkat martabat manusia disisi Allah,
Rasulullah bersabda,
"Ssungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba, bagaimana caranya?
Allah berfirman,
hal itu dikarenakan ucapan istighfar yg dilakukan oleh anakmu."

Seorang Rasulullah mengucapkan istighfar minimal 100kali per hari, lalu bgmana dgn kita.