Selasa, 20 Juli 2010

Meniatkan segala sesuatu untuk ibadah (karena Allah)

Bismillahirrahmaanirrahiim

Salah satu aktifitas yang terkadang kita pandang sebelah mata tapi ternyata bernilai berharga dimata Allah salahsatunya adalah hadir pada majelis ta’lim. Betapa banyak orang memiliki waktu untuk hadir, tapi tak banyak yang menjadikannya sebagai kebutuhan. Betapa banyak orang yg memiliki materi untuk memenuhi panggilan ta’lim, tapi tak banyak yang menyempatkan diri untuk sejenak mengingat Allah dalam sebuah perkumpulan. Betapa banyak fasilitas yang Allah berikan tapi tak banyak yang menjadikannya sebagai peringatan untuk senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.

Adab Majelis Ta’lim :
1. Aktifitas berkumpul yang didasari ibadah karena Allah
2. Dibacakan ayat suci Al-Quran untuk mengikuti sunnah Rasul
3. Saling belajar diantara sesama ”Jangan hadir dengan alasan terpaksa karena ta’limat atau absensi, tak perlu berharap diri kita kan diingat siapapun, karena kehadiran kita pada majelis ta’lim akan senantiasa diingat Allah”..

Hadir pada majelis ta’lim, maka Allah akan:
1. Menjanjikan Sakinah (ketentraman,kesejahteraan)
2. Allah menghadirkan para malaikat untuk mengitari kita mengaminkan segala do’a do’a kita dan memohonkan ampunan untuk dosa dosa yang kita perbuat
3. Allah akan memberikan rahmatnya
4. Allah ken senantiasa mengingat-ingat siapa uang hadir pada majelis ta’lim sehingga Allah semakin mencintainya, maka niatkanlah hadir untuk ibadah.

”Sesunnguhnya ada kisah kisah mereka (ulil albab) ibrah dari mendengarkan apa apa yang ada diantara mereka yang memperjelas aktifitasnya hanya untuk mendapatkan rahmat Allah”..

”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah)bagi orang yang berakal, (yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ”Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari adzab neraka.” QS Ali-Imran:190-191

Siapakah ulil albab? Ulil albab memiliki karakter :
1. Senantiasa mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan
2. Senantiasa mengembangkan kemampuan berfikir
3. Selalu berserah diri kepada Allah (pasrah)

”Diantara orang-orang mukmin itu ada orang orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada pula yang menunggu nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” (Al-Ahzab:23)

Pernah dikisahkan mengenai keteguhan (kekokohan) seorang Figur Syaikh Abdul Qadir al Audah.
1. Beliau adalah seorang hakim yang menemukan kesyahidan di jalan hukum
Beliau pernah diangkat sebagai perancang UU Mesir dengan menjadikan al-Quran sebagai landasan hukumnya dan diberi kepercayaan oleh negara Libya mengenai masalah hukum. Karena merasa terancam dengan pergerakannya maka mahkamah yang berkuasa pada saat itu memberikannya hukuman gantung.. Sebelum menghadap tiang gantungan beliau mengatakan kepada mahkamah yang dirasakan tidak adil tersebut ”Bagaimanapun cara nya aku meninggal baik ditiang gantungan maupun tidak, darahku akan melaknat tuan tuan (atas izin Allah) dan sedikit pun aku tidak akan gentar karena aku akan menghadap Allah”. Alkisah beliau meninggal dengan tersenyum..
2. Beliau adalah seorang yang Faqih, figur yang banyak dibicarakan di kalangan ikhwan karena kecintaannya pada Allah. Senantiasa menuju totalitas serta meningkatkan kapabilitas tanpa harus merubah jati diri kita yang sebenarnya..

Kita tak harus menjadi figur baru, tapi jadilah figur diri yang selalu berusaha merubah karakter menjadi lebih baik. Jangan pernah melegalkan kesalahan diri dengan alasan bahwa kita adalah manusia karena Allah memberi kita fasilitas untuk belajar, untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. Keteguhan (tsabat) akan sangat terlihat pada saat kita diberikan pilihan... Jangan pernah menunggu sesuatu itu tumbuh dengan sendirinya tapi cobalah ditumbuhkan.. Jangan pernah pernah memaksakan keinginan sebelum takdir itu datang karena tidak akan baik hasilnya... dan terimalah segala sesuatu apa adanya karena disanalah keistiqamahan akan terlihat.

Tidak ada komentar: