Senin, 11 Juli 2011

Do'a

Di tengah kerisauan hati dan kegundahan juwa
Di tengah kekhawatiran akan kondisi dunia..

Rabbi bersujud simpuh memohon petunjuk-Mu
Pasrahkan kami untuk menyerahkan segala keputusan pada-Mu ya Allah

ditengah permasalahan terdekat hingga permasalahan umat nan jauh disana
tiada berakhir ditelan masa

beberapa hari harus bulak balik dokter dan rumah sakit karena memperjuangkan sebuah nyawa, berharap hanya dengan izin-Mu sebuah usia akan panjang ya Allah...

Beberapa hari lalu para saudara saudari kita di UNPATI sedang diberikan ujian yang berat di Ambon sana..
Beberapa gedung termasuk sekre Lembaga da'wah terbakar..
Beberapa akhwat terluka..

Rabbi, jaga mereka dengan perlindungan terbaik-Mu

Sekuat sang mata dan hati melirik permasalahan ummat yang kian berat
Lalu bagaimana dengan kabar saudara saudari kita di belahan bumi sana? Palestina..
Dentuman hebat, mengerejutkan hati kita untuk bergerak

Kawan, hal paling berharga yang mereka butuhkan adalah do'a dalam kutipan do'a do'a terbaik, amalan terbaik yang bisa kita lontarkan untuk saudara saudari kita disana...

Kamis, 07 Juli 2011

Pernikahan . .

Bismillah

Pernah berjanji akan kutuliskan sedikit hikmah yang kudapat sebelum detik detik itu.... Mitsaqan ghalidza .....

Persiapan yang matang terutama keterjagaan ruhiyah, diiringi kesiapan mental dan finansial.. Bismillah, menikahlah engkau dengan sebuah keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang melalui jalan mana pun bahkan jalan yang tiada terduga dan tidak disangka sangka..

Menikahlah jika Engkau siap, dan biarkan dirimu tetap terjaga..

Hal sulit yang cukup terasa adalah mengkondisikan diri dan keluarga pada saat proses pernikahan akan berlangsung..

Ingat nasihat sang guru "Sebelum kau ingin mengkondisikan keluargamu maka kondisikanlah dirimu"..
lalu aku bertanya "dalam hal apakah?"
Sang guru pun menjawab "Tetap jagalah auratmu"
"Berpakaianlah sesuai syariah seperti Engkau berpakaian sehari hari dengan berusaha menutupi dadamu dan menutupi bentuk tubuhmu"

"Ingatlah selalu hati ini agar senantiasa terpaut pada Rabb penggenggam segala sesuatu"
"Berusahalah sekuat tenaga agar kita tetap terjaga bahkan disaat hari besar itu terlaksana (red : pernikahan)"


Point Pertama

Sebelum saya menikah, saat menghadiri pernikahan di beberapa pernikahan akhwat&ikhwan (red:ikhwah) pernah ku bertanya kenapa kenapa dan kenapa, saat menikah ko jilbabnya pada jadi pendek ya? O_O padahal sehari hari jilbabnya sangat panjang, bahkan dikenal terjaga... Akan lebih baik jika baju nya longgar maka bentuk tubuh pun tak terlihat tapi jika baju nya agak ngetat... Hemh (mikir deh)..
Disinilah saat kita harus bisa berusaha mengkondisikan diri sendiri..
Memang siy sekarang banyak kebaya modern yang mungkin tdk terlalu ketat atau membentuk tubuh.. Jika sekiranya ketat atau terlihat membentuk tubuh, maka tutuplah dada dengan jilbab atau kerudung yang panjang seperti hal nya kita memanjangkan jilbab kita pada keseharian..

Tapi tapi biasanya tata rias nya galak dan ngatur ngatur?
Lho? yang mau nikah siapa, yaa pengantin yang seharusnya mengatur tata rias dan meminta agar tata riasnya bs tetep syar'i dan sesuai dengan apa yang kita inginkan..

Dan biasanya gaya orangtua juga ngikutin pengantin, kalo jilbab pengantinnya panjang, jilbab orangtuanya juga ikutan panjang ^_^.

Kalo orangtua kita bilang ini kan sekali seumur hidup, mau digimana gimana in juga ga apa2 yang penting cantik.. Lah kalo cantiknya itu tidak syar'i justru malu untuk mengenang... Tapi wallahua'lam kenyataannya siy... begitulah

tapi jika jalannya pernikahan kita tidak bisa mengkondisikan diri sendiri maka jangan berharap kita bs mengkondisikan keluarga dan orang lain...


Point Kedua

Tempat walimah, memang akan lebih baik di tempat yang leluasa tapi.... Ingat sebisa mungkin tempat yang luas diusahakan lebih banyak maslahatnya dari pada mudharat nya.

Tempat leluasa disini agar ikhwan akhwat bs lalu lalang tanpa bergesekkan..
Memang akan lebih baik ada tempat terpisah untuk ikhwan dan akhwat serta tempat khusus untuk suami istri... Tapi jika dari segi kondisi tidak memungkinkan dipisah maka tak apa asal ada panitia yang berusaha mengkondisikan agar ikhwan akhwat tidak bergesekkan..

Memang sekarang banyak yang menggunakan gedung tapi... satu hal yang perlu digarisbawahi.. Jangan membuka peluang kondisi orang makan sambil berdiri, biasanya saking luasnya gedung, jumlah kursi sedikit dan tempat untuk berdiri luas, banyak orang aamah yang cenderung makan sambil berdiri.. Itu lebih mengerikan, apalagi kalo di acara nikahan ikhwah jangan sampai deh..



Point Ketiga
Acara dan hiburan....

Ada baiknya beberapa hari atau 1 bulan sebelum agenda pernikahan kita, acara nya sudah fiks, mulai dari pengisi MC, penerimaan, pengaturan tempat, panitia, khutbah nikah, bisa kita tentukan sendiri, termasuk pengisi acara hiburan agar acara tetap save...

Pernah menghadiri sebuah pernikahan dengan hiburan dangdutan disertai penyanyi wanita dengan goyangan yang aduhai dan suara yang menggelegar... haduh haduh... padahal pengantinnya akhwat militan...

Mungkin karena suasana pernikahan didominasi oleh pengaturan aamah maka bisa jadi acara yang terlaksana pun tidak sesuai dengan kendali kita...


Hal ini insyaAllah akan terlaksana dengan baik jika ada kordinasi yang baik pula antara kedua calon dan panitia...

Semoga pernikahan kita senantiasa terjaga mulai pada saat berlangsung hingga kedepan.. Sampai nenek kakek, sampai sakaratul maut memisahkan kita di dunia.. Semoga senantiasa dipertemukan dalam surganya..


Aamiin.. Wallahua'lam bishshawab